Sukses

Persiapan Saat Kiamat Tiba, Ini Pesan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bertanya kepada seorang sahabat yang berasal dari kalangan suku Baduy terkait persiapan untuk menyambut datangnya kiamat

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu yang paling bikin cemas umat Islam adalah kiamat. Meski tidak ada yang tahu kapan terjadinya kiamat, namun hari akhir itu pasti tiba dan sudah muncul tanda-tanda kiamat.

Kerap muncul pertanyaan di benak mukmin. Apa persiapan saat kiamat tiba, sudah cukupkah bekal kita untuk menghadapi pengadilan di hari Kiamat?

Berikut ini adalah kisah tentang persiapan yang dilakukan seseorang pada hari kiamat. Persiapan ini langsung dari Rasulullah SAW.

Diriwayatkan, pada zaman Rasulullah SAW ada seorang Arab Baduwi masuk ke tengah-tengah jamaah Sholat untuk mendekati Rasulullah Saw.

Ketika Arab Baduwi mendekati Rasulullah SAW. dan Rasulullah sudah bersiap untuk menunaikan Salat, dan orang itu bertanya : “Kapan Kiamat akan datang? ”

Nabi SAW. tidak menjawab karena salat sudah hampir dilaksanakan.

Ucapan takbir terucap dari mulut Rasulullah SAW. yang mulia, ayat demi ayat Al-Quran Baginda senandungkan, begitu bersungguh-sungguh, khusyuk dan penuh penghayatan.

Tetesan air mata berjatuhan dari pelupuk matanya yang jernih lagi mulia. Para sahabat pun tenggelam dalam limpahan kasih sayang Ilahi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Mencintai Allah dan Rasulnya

Setelah salat telah selesai dilaksanakan dengan lembut penuh wibawa, dan penghayatan Rasulullah Saw. bersabda : “Di manakah orang yang tadi bertanya tentang hari Kiamat ? ”

Orang itu segera menjawab : “Saya, wahai Rasulullah.”

Nabi kemudian bertanya kembali : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut datangnya hari Kiamat? ”

Sejurus selepas itu, majelis diliputi suasana hening sehingga orang itu berucap : “Saya tidak mempersiapkan amal yang banyak. Saya hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya. “

Seiringan dengan itu terukir senyuman di wajah Rasulullah Saw. yang mulia, lalu Beliau menjawab : “Engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai.”

Sungguh luar biasa ungkapan Rasulullah Saw. ini, begitu dalam dan penuh makna sehingga menggugah para sahabat untuk ikut bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah ucapan itu hanya berlaku untuk dia saja ? ”

Rasulullah Saw.menjawab : “Tidak, ucapanku ini berlaku pula untuk kamu dan orang-orang sesudah kamu.”

Kegembiraan mulai menyelimuti relung sanubari orang-orang yang hadir di dalam majlis itu sehingga Anas bin Malik berkata : “Aku belum pernah melihat kaum Muslimin begitu berbahagia setelah masuk Islam karena sesuatu, seperti bahagianya mereka ketika mendengar sabda Nabi Saw. tersebut.”

 

3 dari 3 halaman

7 Perintah dan Larangan Nabi

Pada sisi lain, kita pun diingatkan akan tujuh perintah dan larangan Nabi Muhammad Saw.

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيْضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُوْمِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيْتِ الْعَاطِسِ وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَخَاتَمِ الذَّهَبِ وَالْحَرِيْرِ وَالدِّيْبَاجِ وَالْقَسِّيِّ وَالْإِسْتَبْرَقِ

Dari Al-Bara’ bin Azib ra. berkata :“Nabi Saw. memerintahkan kami tentang tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau memerintahkan kami untuk ; mengiringi jenazah, menjenguk orang yang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang dizhalimi, berbuat adil dalam pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan Beliau melarang kami dari menggunakan bejana terbuat dari perak, memakai cincin emas, memakai kain sutera kasar, sutera halus, baju berbordir sutera dan sutera tebal. ” (H.R. Bukhari no. 1239)

Semoga kita dan semua keluarga kita selalu cinta kepada Allah, selalu cinta kepada Rasulullah, dan selalu mendapat syafaat di akhirat. Amin!”. (Sumber: pwnujatim.or.id)

Tim Rembulan