Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah bersabda mengenai kecepatan datangnya kiamat. Tatkala Malaikat Israfil meniup sangkakala, maka seluruh makhluk mati.
Saking cepatnya, digambarkan ada yang hendak makan dan belum sampai menyuapkan makanan. Pendek kata, seluruh makhluk mati dengan sangat cepat, hanya dalam sekejap mata.
Baca Juga
Makhluk yang bertugas mencabut nyawa makluk yang berada di bumi adalah Izrail, sang Malaikat Maut. Hingga akhirnya tersisa tiga makhluk saja, termasuk dirinya.
Advertisement
Mengutip Republika, dalam Alquran, Allah SWT telah menyebutkan bahwa malaikat maut bertugas untuk mengambil nyawa setiap makhluk di bumi. Namun siapakah yang terakhir kali akan dicabut nyawanya.
Ada beberapa hadis tentang ini dari para sahabat. Rasulullah pernah bertanya kepada malaikat maut siapa yang tersisa dari ciptaan-Nya, karena dia adalah yang paling berpengetahuan dari mereka yang tersisa, dan malaikat maut mengatakan kepadanya bahwa hanya dia yang tersisa.
Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya.
Oleh karena itu, orang terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Malaikat juga Mati
Malaikat sebagaimana disebutkan dalam banyak teks, ditakdirkan untuk mati. Karena semua ciptaan Allah SWT, termasuk manusia, jin, dan makhluk-makhluk lainnya akan mati pada hari kiamat. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surah az-Zumar ayat 68:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”
Ibnu Katsir, menjelaskan dalam kitab tafsirnya, malaikat termasuk dalam ayat ini. Karena mereka ada di langit dan kematian terjadi pada pukulan kedua yang disebut petir dan dalam pukulan ini semua orang yang hidup akan mati baik makhluk langit dan bumi, kecuali mereka yang telah ditakdirkan Allah SWT.
Dia mengambil jiwa-jiwa yang lainnya, dan yang terakhir dari makhluk yang mati adalah malaikat maut. Bukti lain juga terdapat pada firman Allah, al-Qaṣaṣ ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”
Abdurrahman bin Abu Bakar Jalaluddin al-Suyuti dalam Syarh as-Shudur bi Syarh Hal al-Mauwta wa al-Qubur, mengutip Muhammad bin Ka'b al-Quradhi, dia berkata, “Telah sampai padanya bahwa makhluk terakhir yang meninggal yang diciptakan Allah SWT adalah malaikat maut. Saat para penghuni bumi meninggal dalam kepanikan, kemudian setelah itu dia mati dan dia juga menyebutkan bahwa kematian lebih parah bagi malaikat maut dari semua ciptaan.” (sumber: republika.co.id)
Tim Rembulan
Advertisement