Liputan6.com, Jakarta - Terkini, masjid dibangun nyaris tiap rukun tetangga (RT). Hanya penyebutannya saja berbeda. Musala, surau, langgar, masjid. Tapi fungsinya sama, sholat dan beberapa kegiatan peribadatan dan sosial lain.
Tapi jarang yang menyadari untuk memakmurkannya. Padahal ini adalah salah satu tanda kiamat.
Nubuwat Rasulullah SAW, akan datang suatu masa ketika masjid dibangun dengan megah. Sementara, kini hampir di tiap lingkungan terdapat masjid.
Advertisement
Baca Juga
Di satu sisi, ini membanggakan. Namun, di sisi lain, ada kewajiban yang kerap dilalaikan, yakni memakmurkan masjid.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid,” (HR Abu Dawud).
Begitulah sabda Rasulullah SAW. Kiamat tidak akan datang hingga manusia membangun masjid-masjid dengan megah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Yuk Memakmurkan Masjid dengan Jamaah
Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah yang juga rais syuriah PBNU, KH. Cholil Nafis dalam akun resmi Instagramnya menuliskan bahwa tanda kiamat sudah dekat itu adalah orang berbangga-bangga dengan megahnya masjid tapi tak dimakmurkan dengan kegiatan jamaahnya.
"Orang membangun masjid itu kalau diumpamakan kayak membangun keluarga, tak cukup dengan tempat tinggal yang megah tapi juga harus ada aktivitas yang harmonis yang baik, makanya tanda-tanda akhir zaman itu kalau orang bangga-kebanggaan dengan masjid tapi tidak diimbangi dengan kegiatan di masjid," kata kiai Cholil, dikutip dari laman Republika, Rabu (1/3/2023).
Karena itu kiai Cholil mengajak setiap umat Muslim untuk seimbang antara memperhatikan bangunan fisik masjid dengan dengan memakmurkan masjid.
"Hanya dengan arsitekturnya kemudian kemegahannya, itu tanda-tanda akhir zaman dan itu tidak baik, oleh karena itu kita harapkan ada keseimbangan antara bangunan fisik dengan aktivitas di masjid," jelasnya.
Tim Rembulan
Advertisement