Sukses

Penjelasan Pintu Surga Dibuka, Neraka Ditutup dan Setan Dibelenggu pada Ramadhan

Salah satu gambaran keistimewaan bulan Ramadhan ialah pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kanak-kanak, kita sering mendapatkan gambaran betapa istimewanya bulan Ramadhan. Salah satu yang paling terkenal adalah bahwa pada Ramadhan, pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka ditutup rapat, dan setan dibelenggu tanpa bisa mengganggu.

Gambaran ini rupanya bukan dongeng untuk anak kecil. Dalilnya adalah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,

“Ketika masuk bulan Ramadhan maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup.”

Lantas, bagaimana kita memahami hadis ini. Benarkan surga dibuka lebar, pintu neraka ditutup dan setan benar-benar dibelenggu? Apa maksudnya?

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M Luqman menjelaskan, pernyataan hadis tersebut juga menuntut upaya aktif seorang Muslim.

“Makna pintu-pintu surga dibuka ialah masukilah pinta taubat, tawakal, syukur, ridho, ikhlas, cinta dan peduli sesama,” jelas Kiai Luqman melalui cuitannya di Twitter, mengutip NU Online, Selasa (7/3/2023).

Sedangkan makna pintu-pintu neraka ditutup merujuk pada upaya menusia untuk menutup pintu maksiat, syahwat, ghofalat.

Adapun makna setan-setan dibelenggu adalah lebih pada usaha manusia untuk memenjarakan perilaku-perilaku setan pada dirinya. “Penjarakan setan-setanmu,” tulisnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penjelasan Lebih Lengkap Soal Setan Dibelenggu

Soal setan dibelenggu, Wakil Rektor 1 UIN Raden Intan Lampung/ Plh Ketua PWNU Lampung Prof Dr Alamsyah, M.Ag mengungkapkan, ada yang bertanya, jika benar setan dibelenggu dan neraka ditutup pada bulan Ramadhan, mengapa maksiat masih terjadi dan kenapa tetap banyak orang  berbuat munkar? Jika hadis itu sahih, lalu apa makna sebenarnya setan di belenggu dan neraka ditutup? 

Sabda Nabi tersebut adalah benar atau sahih. Namun maknanya harus dipahami secara majazi atau kiasan, bukan harfiah atau tekstual.

"Setan dibelenggu dan pintu neraka ditutup" bukan dibelenggu, dikerangkeng atau dipenjara secara fisik, sehingga setan libur menggoda manusia selama satu bulan".

Makna sebenarnya setan-setan dibelenggu adalah bahwa selama bulan puasa ruang gerak setan menjadi terbatas, tidak bebas, dan tidak leluasa untuk menggoda dan menyesatkan manusia, tidak seperti di bulan-bulan lainnya.

Mengapa ruang gerak setan jadi terbatas, sempit dan sulit, sehingga seolah-olah dibelenggu atau dipenjara? Itu tidak lain karena pada bulan suci Ramadhan ibadah umat Islam meningkat, kualitas iman dan islamnya makin diasah, dan kepedulian sosialnya semakin tinggi, sehingga kesempatan untuk berbuat dosa menyempit, dan maksiat sekuatnya mereka hindari.

Apalagi bonus pahala dari berbuat kebaikan di bulan Ramadhan meningkat tinggi. Amal kewajiban diganjar pahala 10 kali lipat, yang sunah dibalas setara dengan yang wajib, semarak ibadah meningkat baik di rumah, di masjid, di musallah, dll. Sebaliknya tempat-tempat berpeluang maksiat ditutup, atau banyak berkurang. Bahkan sebaliknya orang berlomba-lomba menebar kebaikan di bulan suci ini.

 

3 dari 3 halaman

Kembali ke Fitrah

Puasa selalu mengingatkan kepada umat Islam agar menjaga ucapan, makanan dan minuman dari yang haram, tidak boleh berbohong, tidak boleh menfitnah, tidak boleh menyebarkan berita bohong, berita adu domba, kebencian dan berita provokasi.

Di bulan suci Ramadhan, manusia disadarkan untuk kembali kepada fitrah jiwanya yang suci, dibersihkan dari tempelan kotoran nafsu yang merusak, dan kembali kepada hakikat DNA-nya sebagai makhluk Tuhan yang mulia. 

Dalam kondisi begini setan tentu lebih sulit dan berat untuk memperdaya manusia, bahkan mungkin setan mengeluh dan "stres" karena meningkatnya "imun" jiwa insan yang bertakwa di bulan suci ini. 

Kondisi sulit, ruang sempit dan peluang terbatas bagi setan untuk menggoda manusia agar berbuat dosa inilah makna dari sabda Nabi "setan dbelenggu pada bulan Ramadhan".

Karena amal ibadah meningkat dan sikap sosial perikemanusiaan bertambah maka umat Islam di bulan Ramadhan semakin  dekat menuju surga dan semakin menjauhi pintu neraka. Inilah makna sabda Nabi, " .. dan pintu neraka ditutup".

Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang dekat dan masuk ke dalam pintu surga, zona kebaikan dan kedamaian, serta dijauhkan dan ditutup dari pintu neraka, keburukan, dan kerusakan. Aamiin

Tim Rembulan