Sukses

Ibadah Penting Agar Terhindar dari Lapar dan Haus di Hari Kiamat

Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori mengingatkan, jika kita tidak ingin kelaparan pada hari kiamat esok maka harus berpuasa

Liputan6.com, Jakarta - Paruh kedua Sya'ban, berarti sebentar lagi umat Islam sedunia menyambut datangnya bulan Ramadhan. Saat waktu itu datang, mukmin akan dianjurkan untuk beribadah secara maksimal, karena kemuliaan dan keutamaan bulan suci ini.

Berbeda dari bulan-bulan lainnya, pada Ramadhan umat Islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh, terkecuali yang sedang uzur atau halangan. Uzur itu misalnya sakit, dalam perjalanan, ibu menyusui dan lain sebagainya.

Puasa akan mendatapkan pahala. Namun begitu, ada satu keutamaan puasa yang jarang diketahui dan ada hubungannya dengan hari kiamat. Sementara, pada hari kiamat, manusia akan dikumpukan di Padang Mahsyar yang terik tanpa naungan.

Pastinya, manusia akan merasakan panas luar biasa, haus, lapar, dan perasaan tersiksa lainnya, terkecuali orang-orang yang mendapat perlindungan dan syafaat.

Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori menjelaskan, salah satu keutamaan orang yang berpuasa adalah terhindar dari kelaparan, saat di hari kiamat esok.

Mengutip pcnukabmagelang.or.id, Gus Yusuf menjelaskan, puasa itu bisa dilakukan di bulan Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan.

"Jika Anda bukan keluarga Nabi, kerabat saja jauh, ingin tidak kelaparan, berpuasalah. Kita mulai di bulan Rajab, lanjut besok Sya'ban, dan puncaknya bulan Ramadhan. Anda akan selamat besok di hari kiamat," jelas Gus Yusuf, seperti dalam video Em Yusuf Chudlori, dikutip oleh NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selalu Kenyang dan Tidak Haus di Hari Kiamat

Hal itu, kata Gus Yusuf, sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah yang artinya, "Setiap manusia akan merasakan lapar kelak di hari kiamat kecuali para nabi dan keluarganya dan orang yang mau berpuasa di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan, mereka semua akan merasa kenyang, tidak lapar dan tidak merasa haus."

Selain berpuasa, Gus Yusuf juga menyampaikan amaliah lainnya yang dapat dilakukan di bulan Rajab, di antaranya membaca dzikir dan wirid. Hal ini juga diperintahkan Nabi Muhammad dalam haditsnya yang dijelaskan dalam Kitab Nuzhatul Majaalis halaman 204.

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa barang siapa yang mengucapkan kalimat Subhanal hayyul qayyum sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari awal Rajab, mengucap Subhanal ahadusshamad sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari kedua, dan mengucap Subhanallahi rauf sebanyak 100 kali tiap hari pada sepuluh hari ketiga maka tidak ada orang yang bisa menghitung pahalanya.

"Hadits ini memberikan pengertian tentang bacaan atau wirid yang perlu didawamkan untuk dibaca setiap hari di bulan Rajab dan pahala yang didapatkan sangat banyak sekali, sehingga tidak bisa dihitung," jelasnya.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.