Sukses

Mengunjungi Syinqith, Negeri di Tengah Gurun Sahara dengan Tradisi Menghafal Al-Qur'an Terbaik di Dunia

Mengunjungi Syinqith, negeri di tengah Gurun Sahara dengan tradisi menghafal Al-Qur'an terbaik di dunia

Liputan6.com, Jakarta - Menghafal Al-Qur'an menjadi tren di Indonesia. Pesantren tahfidz segera saja menjadi buruan para orangtua demi pendidikan anak-anaknya.

Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci agama yang dihafalkan oleh jutaan orang di seluruh penjuru dunia. Tentu saja, ini ada kaitannya dengan keistimewaan Al-Qur'an yang merupakan mukjizat Rasulullah SAW.

Tradisi menghafal Al-Qur'an ini tak lahir begitu saja. Riwayatnya membentang sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kala itu, masyarakat Arab lebih kuat tradisi menghafal tinimbang budaya menulis.

Hingga tradisi tulis menulis menguat di seluruh penjuru dunia, para penghafal terus lahir. Bahkan, ada negara-negara dengan tradisi kuat yang seperlima penduduknya hafal Al-Qur'an.

Mengutip gontor.net, salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori mengatakan: “Jagalah Al-Qur'an, karena demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Al-Qur'an itu sangat mudah lepas dibanding seekor unta lepas dari kandangnya.” (H.R al-Bukhari)

Karena sulitnya menghafal itulah, Nabi Muhammad SAW mengapresiasi umat muslim yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an kepada orang lain.

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan al-Quran.” (H.R Bukhori).

Selanjutnya, Syinqith ...

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Syinqith, Negara dengan Tradisi Menghafal Al-Qur'an Terbaik

Di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, menghafal al-quran telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. 12,3 juta atau sekitar 18,5 persen dari total 67 juta jiwa penduduk mesir adalah hafidz Al-Qur'an. 7 juta jiwa penduduk Pakistan adalah hafidz al-qur’an. 1juta jiwa atau sekitar 20 persen penduduk libya adalah hafidz Al-Qur'an.

Namun, dari sekian banyaknya negara di dunia ini, ada sebuah negara di benua Afrika yang memiliki tradisi menghafal Al-Qur’an yang luar biasa. Negara Syinqith atau yang lebih kita kenal dengan meuritania.

Syinqith berada di Gurun Sahara yang kering nan gersang. Badai pasir kerap terjadi. Namun, di tengah cekaman alam yang keras itu tradisi menghafal Al-Qur'an terbaik di dunia dilahirkan.

Negara Syinqith dihuni oleh penduduk yang mayoritas berasal dari suku-suku arab di mana kebanyakan dari mereka bernasab kepada Sayyid Hasan dan Husein, yang merupakan putra dari Sayyid Ali bin Abi Thalib. Sebagian yang lain bernasab kepada sahabat Anshar. Sisanya bernasab kepada Humair.

Sebagai negara yang memiliki tradisi menghafal Al-Quran terbaik di dunia, Syinqith sangat dihormati dan disegani oleh tokoh agama dari belahan dunia manapun. Selain karena kekayaan ilmu yang dimilki oleh negara Syinqith, juga sistem pendidikan di sana yang dikenal luar biasa dalam melahirkan para ulama yang diakui kredibilitas keilmuannya, terutama dalam kaitannya dengan al-qur’an.

Dalam salah satu hikayah diceritakan bahwasannya, jika terdapat anak kecil yang masih berumur 7 tahun dan belum hafal Al-Qur'an, maka itu aib dan akan menjadikan orangtua mereka malu sebab merasa gagal dalam mendidik anaknya.

Selain itu, ada cerita unik lagi tentang bagaimana cara orang tua mereka mengasihi dan menyayangi anaknya sewaktu masih dalam kandungan.

 

3 dari 3 halaman

Metode Menghafal Al-Qur'an

Tradisi menghafal Al-Qur'an di Sinqith dimulai sejak bayi belum lahir. Ketika ada seorang ibu yang sedang hamil, sang ibu tersebut tidak akan membuang-buang waktunya hanya untuk tidur saja.

Akan tetapi, sang ibu akan mengahabiskan waktu ketika hamil tersebut dengan muroja’ah hafalannya hingga merasa lelah dan letih.

Kemudian, ketika bayi sudah lahir, satu keluaraga akan bersama-sama mengulang-ulang hafalannya. Dilanjut nanti ketika sudah mulai bisa membaca Al-Qur'an dan mampu menghafalnya, ia akan muroja’ah langsung di depan orang tuanya.

Apa yang terjadi di negara syinqith bukanlah suatu kebetulan belaka. Banyak faktor yang mendukungnya hingga menjadikan negara mereka menjadi salah satu negara terbaik dalam menghafal Al-Quran. Selain karena faktor orang tua, faktor lingkungan dan faktor tradisi yang diteruskan oleh para leluhur juga sangat membantu mereka.

Dengan adanya tradisi menghafal yang sudah mendarah daging di hati para penduduk Syinqith, sudah sepantasnya bagi kita untuk meniru dan berkiblat pada mereka. Allah SWT sangat memuliakan para penghafal Al-Qur'an.

Bahkan, Allah SWT akan meninggikan derajat suatu kaum karena kaum tersebut menjaga Al-Qur'an mereka dengan baik. Entah itu dari menghafal, membaca, atau men-tadabburi setiap makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an.\

Dan allah SWT akan merendahkan derajat kaum yang menganggap Al-Qur'an itu perkara yang sepele, perkara yang rendah karena malas atau bahkan tidak mau menghafal, membaca, ataupun men-tadabburi setiap petikan ayat yang tertera dalam al-quran.

“Sungguh Allah SWT meninggikan derajat sebagian kaum dengan al-Quran dan merendahkan derajat kaum yang lain dengannya.” (H.R Muslim).

Tim Rembulan