Liputan6.com, Jakarta - Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama yang terjadi antara umat Islam melawan kaum musyrik. Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624).
Menurut para ahli sejarah, tentara kaum muslimin dalam Perang Badar berjumlah 313 orang, termasuk Rasulullah SAW. Terdiri dari 77 orang Muhajirin dan 236 orang Anshar. Yang memegang bendera dalam pasukan Muhajirin adalah Ali bin Abi Thalib, sedang bendera pasukan Ansar dipegang oleh Sa'ad bin 'Ubadah.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, jumlah tentara kaum musyrikin sebanyak 950 orang dalam beberapa riwayat lain disebut lebih dari 1.000 orang. Mereka dipimpin oleh 'Utbah bin Rabi'ah, dan di antara mereka terdapat Abu Sufyan dan Abu Jahal.
Meskipun jumlah pasukan kaum muslimin tidak sebanyak kaum musyrikin, namun dengan pertolongan Allah mereka menang dalam pertempuran itu.
Atas keyakinan tentang pertolongan Allah inilah kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan. Karena dalam penglihatan kaum musyrikin ketika perang telah berkecamuk jumlah tersebut menjadi berlipat ganda, sehingga hal itu menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Akhirnya mereka lari dari medan pertempuran. Demikian Allah menurunkan pertolongan kepada kaum muslimin.
Imam Bukhari memberikan keterangan bahwa dari pihak Makkah tujuh puluh orang tewas dan tujuh puluh orang tertawan. Sementara, korban pasukan Muslim umumnya dinyatakan sebanyak empat belas orang gugur.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Memanggil Nama-Nama Mayit Musuh
Mengutip Republika, dalam buku berjudul “Rahasia Ruh & Kematian” karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang ditahkik Syekh M. Ayyub al-Ishlahi dijelaskan, dua kitab shahih meriwayatkan sebuah hadis Rasulullah SAW melalui beberapa jalur berbeda, bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar mayat-mayat musuh yang terbunuh di perang Badar dimasukkan ke dalam sebuah liang.
Setelah itu, Rasulullah Saw berdiri di dekat mayat-mayat itu dan kemudian memanggil mereka dengan menyebutkan nama-nama mayit tersebut,
“Wahai Fulan bin Fulan, wahai Fulan bin Fulan. Apakah kalian telah menamukan apa yang Tuhan kalian janjikan kepada kalian sebagai kebenaran? Sesungguhnya aku telah menemukan apa yang Tuhanku janjikan kepadaku sebagai kebenaran.”
Advertisement
Hikmah
Saat itu, sahabat Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara dengan orang-orang yang sudah menjadi bangkai?”
Rasulullah Saw menjawab,
“Demi Dzat yang telah mengutusku dengan kebenaran, tidaklah kalian lebih mendengar apa yang kukatakan daripada mereka. Hanya saja mereka tidak mampu menjawab.” (HR. al-Bukhari dan Muslim.”
Telah diriwayatkan pula dari Rasulullah Saw, “Bahwa mayat dapat mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ketika mereka pulang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Tim Rembulan