Sukses

Doa Jelang Ramadan Sesuai Sunnah, Pahami Persiapan Diri yang Perlu Dilakukan

Simak doa menyambut bulan Ramadhan sesuai dengan sunnah Rasulullah.

Liputan6.com, Jakarta Doa jelang Ramadhan sesuai sunnah penting untuk diketahui oleh umat Muslim. Bulan Ramadhan 2023 akan datang sebentar lagi, bagi setiap Muslim momen menyambut ibadah puasa bulan Ramadhan banyak digunakan untuk mempersiapkan diri dan memperbanyak ibadah.

Selain menyiapkan iman dan fisik dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, ada bacaan doa jelang Ramadhan sesuai sunnah yang dapat kita amalkan. Doa jelang Ramadhan sesuai sunnah ini dapat dibaca di awal bulan Ramadhan.

Doa jeang Ramadhan sesuai sunnah ini bisa Anda amalkan setiap hari sebelum bulan Ramadhan. Berikut Liputan6.com ulas mengenai doa jelang Ramadhan sesuai sunnah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (18/3/2023).

2 dari 3 halaman

Doa Jelang Ramadhan Sesuai Sunnah

Ramadhan adalah bulan istimewa yang awalnya merupakan rahmat, pertengahan adalah ampunan, dan akhir adalah kebebasan dari api Neraka. Bulan Ramadhan tak terasa sudah dekat, anda bisa menyambutnya dengan beberapa doa jelang Ramadhan sesuai sunnah dan yang diajarkan oleh Rasulullah saw saat melihat hilal atau awal bulan. Berikut ini terdapat doa jelang Ramadhan sesuai sunnah, yakni:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab Latin: Allahu akbar, Allahumma ahillahu 'alaina bil amni wal imaani, wassalaamati wal islaami, wattaufiii limaa tukhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallahu.

Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad).

Selain itu, terdapat ada satu lagi doa jelang Ramadhan sesuai sunnah yang dianjurkan untuk dibaca ketika menyambut bulan Ramadhan. Doa tersebut dapat dilantunkan sebagai bentuk rasa gembira dan harapan yang baik.

Ibnu Rajab menyebutkan keterangan Mu’alla bin Al-Fadhl ulama tabi’ tabiin, yang mengatakan,

“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif).

Kemudian Al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan salah satu contoh doa yang mereka lantunkan. Melalui riwayat dari Yahya bin Abi Katsir seorang ulama tabi’in, bahwa beliau mengatakan bagaimana doa sebagian sahabat ketika datang Ramadhan,

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif).

3 dari 3 halaman

Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, menjelaskan tentang tuntunan amalan-amalan yang bisa dilakukan salam mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, yakni:

a. Membayar utang puasa

Apabila kita masih punya hutang puasa tahun lalu, terutama para wanita yang biasanya berhalangan puasa karena haid. Maka membayar hutang puasa yang telah lalu adalah persiapan yang paling wajib dan paling penting dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Jangka waktu penggantian puasa ramadhan yang dulu itu adalah sepanjang tahun hingga bulan Syaban.

b. Memperbanyak melakukan puasa sunnah pada bulan Syaban

Pada bulan Syaban, sebulan sebelum Ramadhan. Rasulullah shalalloohu 'alaihi wa sallam banyak sekali melakukan puasa sunnah pada bulan ini. Bahkan dalam salah satu hadits shohih, sampai dikatakan Rasulullah hampir puasa sebulan penuh pada bulan Syaban ini. Rasulullah banyak melakukan puasa sunnah pada bulan Syaban dimaksudkan sebagai "latihan puasa" untuk persiapan memasuki puasa ramadhan.

c. Mulai memperbanyak dan belajar amalan membaca Al-Qur’an

Hal ini dimaksudkan sebagai "latihan keseriusan membaca Al-Qur’an", sebelum datangnya bulan yang dinantikan bulan Ramadhan, yang harus senantiasa kita isi dengan amalan membaca Al-Qur’an. Tujuan ini sama dengan tujuan memperbanyak puasa sunnah para bulan sya'ban, yang telah kita jelaskan sebelumnya, yakni agar kita terlatih dan sudah terbiasa.

d. Membekali diri dengan ilmu-ilmu berkaitan dengan puasa Ramadhan

Ilmu paling penting berkaitan dengan puasa Ramadhan adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah:

- Hukum-hukum, tata cara, dan berbagai macam aturan syari'at yang berkaitan dengan puasa Ramadhan.

- Keutamaan keutamaan di bulan Ramadhan, dan cara untuk mendapatkannya sesuai tuntunan sunnah.

Dua ilmu itulah yang sangat penting bagi kita untuk kita pelajari dan persiapkan, guna menyambut kedatangan bulan Ramadhan.

e. Berdoa agar dapat berjumpa dengan Ramadhan, dan mempersiapkan niat serta kondisi hati dengan bergembira menyambut kedatangan Ramadhan

Panduan agar berdoa supaya bisa bertemu dengan Ramadhan ini dicontohkan oleh sebagian ulama salaf. Diriwayatkan dari sebagian (ulama) salaf, bahwa mereka berdoa kepada Allah selama enam bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa lagi lima bulan setelahnya semoga amalnya diterima.

Tentu saja doa yang dimaksud adalah doa secara umum dan dilakukan sendiri sendiri. Tidak ada suatu doa lafal khusus yang diajarkan oleh rasulullah dan para shahabat agar bisa bertemu Ramadhan.

f. Melakukan Rukyatul Hilal (melihat hilal), jika mampu dan memiliki ilmunya

Sebelumnya harus dipahami, acuan penanggalan islam itu berbeda dengan acuan penanggalan dunia pada umumnya. Jika acuan penanggalan dunia itu mengacu kepada pergerakan matahari selama satu tahun (solar system), maka penanggalan hijriyyah Islam itu mengacu kepada pergerakan bulan (lunar system). Hilal adalah bentuk bulan pada kondisi paling awal, yang bisa terlihat pada sore hari hingga terbenamnya matahari. Yang mana ini menunjukkan bahwa malam itu berarti sudah memasuki bulan baru.