Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti umat Muslim di seluruh dunia. Meski mungkin akan terjadi selisih hari dalam penetapan 1 Ramadhan 1444 H, namun dalam hitungan hari, umat Muslim akan menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Sejumlah hal perlu dipersiapkan jelang bulan suci Ramadhan. Salah satunya adalah mempersiapkan diri baik fisik maupun psikis agar dapat beribadah dengan optimal.
Baca Juga
Para ahli di Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab merekomendasikan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk berbuka puasa dan sahur. Tujuannya agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan kita dapat menerapkan target ibadah puasa yang realistis selama bulan suci Ramadhan.
Advertisement
Berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan saat menjalankan puasa Ramadhan.
Jangan Lewatkan Makan saat Berbuka Puasa
Setelah berpuasa belasan jam, penting untuk segera berbuka puasa secara benar dan memastikan tubuh mendapat nutrisi yang diperlukan.
Kuncinya menurut ahli gizi klinis di Riyadh, Nour Amaneddine adalah melalui makanan bergizi seimbang.
Dia merekomendasikan berbuka puasa dengan lebih dulu minum air putih lalu memakan kurma. "Karena ini dapat membantu menstabilkan gula darah," ucapnya, dilansir Alarabiya.
Sup juga menjadi wajib ada ketika berbuka puasa. Ini karena sup membantu tubuh mengisi lagi cairan yang hilang selama puasa.
Amaneddine juga mencatat, sup mempersiapkan sistem pencernaan untuk makanan yang akan datang dan membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Untuk makanan utama berbuka disarankan menyertakan sumber protein dan karbohidrat yang cukup selain sayuran.
Pilihan Karbohidrat dalam Menu Buka Puasa
Pilihan karbohidrat yang baik menurut Amaneddine adalah karbohidrat kompleks seperti quinoa, buncis, lentil dan polong-polongan, gandum, pasta merah, dan nasi merah.
“Karbohidrat kompleks ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang memberi tubuh energi yang dibutuhkan setelah jam puasa,” ujarnya.
Makanan utama juga harus merupakan sumber protein seperti ikan, ayam, daging tanpa lemak, yogurt, telur, dan keju.
“Setelah berjam-jam berpuasa, protein membantu menjaga otot karena mengandung berbagai asam amino yang sangat penting untuk menjaga dan memproduksi massa otot.”
Jangan takut memasukkan sumber lemak sehat seperti yang dikatakan Amaneddine bahwa sedikit lemak penting untuk makanan seimbang yang sehat.
Contoh lemak sehat termasuk minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian.
“Beberapa vitamin membutuhkan lemak untuk larut ke dalam aliran darah Anda dan memberi nutrisi,” jelasnya.
Advertisement
Coba Buah-buahan dan Makanan Penutup yang Ringan
Makanan manis yang terhidang saat Ramadhan, bagaimanapun, bisa menjadi kelemahan bagi banyak orang selama bulan suci.
Ahli Diet di Rumah Sakit Gargash Dubai, Lama Sinjer mengatakan bahwa meskipun ada godaan untuk memanjakan diri dengan makanan manis, individu harus mencoba buah-buahan atau makanan penutup yang ringan.
Sinjer juga mengimbau bagi yang berpuasa untuk tidak melewatkan waktu makan baik itu buka puasa maupun sahur.
Sahur, yang merupakan makanan terakhir yang boleh dilakukan umat Islam sebelum berpuasa lagi di hari itu, juga harus seimbang.
“Seseorang bisa makan sandwich seperti labneh (yoghurt saring) dan mentimun. Pisang adalah pilihan yang baik karena potasium juga penting untuk dikonsumsi sebelum puasa,” ujarnya.
Pilihan sahur lainnya bisa berupa lentil dengan roti atau protein apa pun dengan produk susu.
Hindari Minuman Tinggi Gula untuk Menghidrasi Tubuh
Menyoroti pentingnya tetap terhidrasi, Sinjer dan Amaneddine mengatakan bahwa air harus menjadi sumber hidrasi pertama saat berbuka puasa.
Rekomendasinya adalah minum rata-rata delapan hingga 10 gelas air setelah berbuka puasa dan sampai waktu sahur.
Buah dan sayuran adalah cara lain untuk mengimbangi air yang hilang di siang hari. Beberapa contohnya adalah mentimun, selada, tomat, paprika, stroberi, dan semangka.
“Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk mengurangi makan junk food dan menikmati pilihan sehat bersama keluarga,” kata Amaneddine.
“Meski banyak manisan enak [disajikan] selama Ramadan, Anda tetap bisa menikmatinya dalam jumlah sedang. Anda dapat [melihat] bulan ini [sebagai batu loncatan] untuk mulai makan dengan perlahan dan penuh perhatian.”
Advertisement