Sukses

Takut Ada Kesalahan Saat Dihisab di Hari Pembalasan, Ini Kata Buya Yahya

Seorang jemaah Al Bahjah merasa khawatir akan kesalahan dengan manusia yang dilakukan tidak sengaja. Merasa tidak bersalah tapi ternyata saat dihisab di hari pembalasan ada kesalahan yang tidak diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jemaah Al Bahjah merasa khawatir akan kesalahan dengan manusia yang dilakukan tidak sengaja. Merasa tidak bersalah tapi ternyata saat dihisab di hari pembalasan ada kesalahan yang tidak diketahui. 

Jemaah tersebut menanyakan masalahnya ke Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya.

Menjawab kekhawatiran tersebut, Buya Yahya mengatakan bahwa memang hendaknya selalu khawatir dengan dosa-dosa yang akan tampak di hari pembalasan. Akan tetapi, dosa-dosa tersebut bisa diupayakan hilang dengan cara bertaubat saat di dunia.

“Kita hapus dong dosa itu. Dosa kan ada dua. Dosa kepada Allah dan dosa kepada manusia,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (19/3/2023).

Ketika memiliki dosa kepada Allah maka upaya yang dilakukannya adalah memohon agar diampuni dan beristighfar. Adapun dosa kepada manusia dengan cara meminta maaf dan upayakan tidak melakukan kesalahan kepada orang lain.

“Urusan dosa kepada Allah istighfar secara khusus. Adapun dengan manusia istighfar karena kalau kita dosa kepada manusia juga dosa kepada Allah. Akan tetapi, Allah akan memberi maaf kalau urusan manusia sudah beres,” jelasnya. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Perbanyak Berbuat Baik

"Lalu bagaimana di saat kita melakukan kesalahan mungkin kita minta maafnya belum sempurna dan sebagainya atau mungkin orangnya tidak tahu dan sebagainya? Maka kaidah yang diajarkan Allah adalah kebaikan itu akan menghapus kejelekan,” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan, maksudnya adalah memperbanyak perbuatan baik kepada manusia. Kebaikan tersebut niscaya akan menutupi kesalahan yang pernah dilakukan.

“Dengan kebaikan kita kepada manusia sebanyak-banyaknya, maka kesalahan-kesalahan kita kepada manusia akan dihapus oleh Allah SWT,” imbuh Buya Yahya. 

Tentunya, lanjut Buya Yahya, itu dilakukan setelah menjaga urusan dengan manusia. Jadi, tidak boleh berbuat baik kepada manusia tapi juga jahat dengan manusia.