Sukses

Sisi Lain Sunan Gresik, Penyebar Islam Ahli Pengobatan dan Pedagang Ulung

Diketahui, Sunan Gresik merupakan orang pertama yang menyebarkan Islam di tanah Jawa menetap di Desa Romo, Kecamatan Manyar. sekitar tiga kilometer sebelah barat Kota Gresik

Liputan6.com, Jakarta Sosok Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik dikenal sebagai pembuka jalan dakwah bagi para Walisongo

Diketahui, Sunan Gresik merupakan orang pertama yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Maulana Malik Ibrahim kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, alim dan berwatak mulia. Sunan Gresik lahir di Maghribi (Maroko) oleh ayahnya ditugaskan untuk menjalankan dakwah ke wilayah Asia Tenggara pada abad 13 Masehi (801 H),

Kemudian, dia berlayar melintasi samudera hingga akhirnya tiba di pelabuhan Gresik. Kala itu menjadi salah satu pelabuhan yang cukup besar di Asia Tenggara. 

Maulana Malik Ibrahim lalu menetap di Desa Romo, Kecamatan Manyar. sekitar tiga kilometer sebelah barat Kota Gresik.

Melansir dari tulisan Asep Saeful Mimbar yang terbit dalam Jurnal Wawasan berjudul ‘Memahami Islam: Perspektif Otentisitas dan Budaya Politik Lokal’, aktivitas pertama yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik di Desa Romo pada waktu itu adalah berdagang dengan cara membuka warung.

Beliau berdakwah sambil berdagang dengan memperkenalkan barang bawaannya kepada masyarakat. 

Selain itu Maulana Malik Ibrahim juga menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Sebagian uangnya beliau berikan pada masyarakat miskin.

Setelah cukup mapan, Sunan Gresik memenuhi undangan dengan berkunjung ke ibukota Majapahit di Trowulan. Oleh Raja Majapahit Prabu Brawijaya V, Sunan Gresik lalu diangkat sebagai syahbandar Kerajaan Majapahit dan diberikan hadiah berupa sebidang tanah di Leran, pinggiran kota Gresik.

Selain itu, Sunan Gresik juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Beliau merangkul masyarakat kasta bawah dalam komunitas Hindu yang kala itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

2 dari 3 halaman

Dirikan Pesantren

Sunan Gresik menggunakan tanah tersebut dengan mendirikan masjid dan pesantren. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama Desa Gapura. Proses dakwah yang dilakukan Sunan Gresik pun semakin terpusat.

Di sela-sela kegiatan berdagang dan memberikan pengobatan gratis pada masyarakat, beliau memberikan pemahaman agama di dalam masjid tersebut sehingga semakin banyak yang tertarik pada ajaran Islam.

Dalam waktu singkat, beliau dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat Gresik. Bahkan beliau sempat menjadi juru damai apabila terjadi perselisihan sehingga tak sedikit dari mereka yang memeluk agama Islam.

Ahli Mengobati Berbagai Penyakit

Maulana Malik Ibrahim juga dikenal sebagai tabib dalam mengobati berbagai penyakit dan hal itu dilakukan secara gratis.

Sebelum singgah di Tanah Jawa, beliau pernah diundang Raja Champa yang merupakan saudara iparnya untuk diminta mengobati sang permaisuri. 

Raja Champa kala itu juga memberikan tawaran kepada Maulana Malik Ibrahim yang berkeinginan untuk meng-Islamkan Raja Majapahit.

3 dari 3 halaman

Dakwah Rasulullah

Raja Champa kala itu juga memberikan tawaran kepada Maulana Malik Ibrahim yang berkeinginan untuk meng-Islamkan Raja Majapahit.

Namun dalam dakwahnya, Maulana Malik Ibrahim tidak pernah memaksa Raja Majapahit untuk memeluk agama Islam. 

Metode dakwah ini beliau adopsi pada masa Rasulullah SAW yakni berdakwah dengan cara yang bijaksana.

Hal itu termuat dalam firman Allah SWT dalam Surah An Nahl ayat 125:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn”

Artinya: "Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.”

Maulana Malik Ibrahim wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 822 H (1419 M). Tahun kewafatan ini merujuk pada apa yang tertulis pada nisannya, yakni 822 Hijriah, yang berarti 1419 Masehi. 

Beliau dimakamkan di Desa Gapuro Sukolilo atau tepatnya berada di tepi Jalan Malik Ibrahim,. 200 meter dari alun-alun Kota Gresik.