Sukses

3 Doa Menahan Lapar dan Haus, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Doa menahan lapar dan haus, umumnya dibaca saat berpuasa atau tidak memiliki cukup rezeki (karena tidak punya uang).

Liputan6.com, Jakarta - Membaca doa menahan lapar dan haus saat berpuasa memiliki banyak keutamaan. Pertama, doa ini membantu menguatkan ikatan antara manusia dengan Allah SWT. Menyadari bahwa Allah SWT-lah yang memberikan segala rezeki termasuk makanan dan minuman.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Mintalah kepada Allah dan berserahlah kepada-Nya. Karena sesungguhnya tidak ada yang lebih mulia dan lebih hebat dari Allah." (HR Tirmidzi)

Kedua, membaca doa menahan lapar dan haus juga memperkuat kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan kehidupan. Saat tidak memiliki cukup rezeki (karena tidak punya uang) atau dihadapkan pada situasi sulit, membaca doa ini dapat membantu menguatkan hati dan meningkatkan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah menetapkan bahwa kesulitan itu selalu diikuti oleh kemudahan." (HR Bukhari)

Ketiga, membaca doa menahan lapar dan haus juga dapat meningkatkan rasa syukur seorang hamba terhadap nikmat Allah SWT. Mengakui bahwa Allah-lah yang menciptakan manusia dan memberikan segala rezeki. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam bacaan doa menahan lapar dan haus, lengkap teks arab, latin, dan artinya, Senin (20/3/2023).

2 dari 4 halaman

1. الَّذِيْ خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِيْ وَالَّذِيْ هُوَ يُطْعِمُنِيْ وَيَسْقِيْنِيْ

Alladzii khalaqanii fahuwa yahdiinii, walladzii huwa yuth'imunii wayasqiinii.

Artinya: "Allah yang menciptakan saya, Dia yang memberi petunjuk kepada saya, dan Dia yang memberi makan dan minum kepada saya."

Doa menahan lapar dan haus di atas merupakan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca ketika berpuasa. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk menahan lapar dan haus selama menjalankan ibadah puasa. Allah SWT adalah pencipta alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia dan makanan yang menjadi kebutuhan hidupnya.

Sebagai hamba Allah yang bersyukur, setiap yang beriman seharusnya selalu mengingat-Nya dan memohon pertolongan-Nya dalam segala keadaan, termasuk dalam menahan lapar dan haus saat berpuasa. Adapun dalilnya, terdapat dalam hadis riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa berpuasa, maka hendaklah ia membaca doa ini: Allahumma inni as'aluka bika ta'waffanaa muslimin wa ahyiinaa muslimin wa alhiqni bi as-haabi sayyidinaa Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wa ash-hadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu." (HR. Abu Hurairah)

Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki, sehingga kita selalu memohon kepada-Nya agar selalu diberi kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan baik, termasuk membaca doa menahan lapar dan haus. Adapun dalilnya, terdapat dalam surah Al-Muzammil ayat 20 yang menyatakan:

"Dan bertasbihlah kepada Tuhanmu sebelum terbit fajar dan sebelum terbenam matahari. Dan bertasbihlah di waktu-waktu malam dan di waktu-waktu siang yang beberapa bagian darinya kamu merasa senang." (QS. Al-Muzammil ayat 20)

3 dari 4 halaman

2. ٱللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ ٱلْجُوْعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ ٱلضَّجِيْعُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ ٱلْخِيَانَةِ، فَإِنَّهَا بِئْسَةُ ٱلْبِطَانَةِ

Allahumma ini audzubika minal ju'i fa innahu bi'sad dhaji'. Wa audzubika minal khiyanati fainnaha bi'satil bithanah.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kelaparan, karena ia merusak lambung, dan aku berlindung kepadamu dari perbuatan khianat, karena ia merusak kepribadian."

Doa menahan lapar adalah doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika berpuasa. Salah satu doa tersebut adalah "Allahumma ini audzubika minal ju'i fa innahu bi'sad dhaji'. Wa audzubika minal khiyanati fainnaha bi'satil bithanah."

Dalam doa menahan lapar ini, berisi permohonan serta perlindungan kepada Allah SWT dari kelaparan dan perbuatan khianat. Kelaparan yang terus menerus dapat merusak kesehatan tubuh, terutama lambung.

Oleh karena itu, setiap umat muslim perlu membaca doa menahan lapar ini agar diberi kekuatan untuk menahan lapar dan menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, perbuatan khianat juga dapat merusak kepribadian dan mengganggu hubungan sosial dengan orang lain.

Doa menahan lapar ditujukan agar seseorang terhindar dari perbuatan khianat dan selalu memperbaiki akhlak dan kepribadian. Adapun dalilnya, terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa berpuasa, maka hendaklah ia membaca doa ini: Allahumma inni as'aluka bika ta'waffanaa muslimin wa ahyiinaa muslimin wa alhiqni bi as-haabi sayyidinaa Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wa ash-hadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluhu." (HR. Ibnu Majah)

4 dari 4 halaman

3. ٱللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ فَإِنَّهَا لَا يَمْلِكُهَا إِلَّا أَنْتَ

Allahumma inni as aluka min fadhlika wa rahmatika fa innahu la yamlikuha illa anta

Artinya: "Ya Allah, saya meminta anugerah dan rahmat kepada-Mu, karena hanya Engkaulah yang memilikinya."

Doa menahan lapar dan haus merupakan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca ketika berpuasa. Salah satu doa tersebut adalah "Allahumma inni as aluka min fadhlika wa rahmatika fa innahu la yamlikuha illa anta."

Dalam doa ini, berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberi anugerah dan rahmat-Nya dalam menjalankan ibadah puasa. Anugerah dan rahmat Allah SWT merupakan nikmat terbesar yang dapat diberikan kepada hamba-Nya.

Maka dengan memohon kepada-Nya melalui doa menahan lapar dan haus ketika puasa ini, hamba juga secara tidak langsung mengakui bahwa tidak mampu melakukan apapun tanpa pertolongan dari-Nya.

Selain itu, setiap umat muslim dianjurkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Adapun dalilnya terdapat dalam Surah An-Naml ayat 62 yang menyatakan:

"Siapa yang memohon sesuatu (kepada Allah), maka hanya kepada-Nya lah permohonan itu. Dan apabila Allah menghilangkan kesulitan dari seorang hamba, maka tidak ada yang dapat menahan kesulitan itu (untuk kembali) kepadanya. Dan apabila Allah menimpakan kesulitan kepada seseorang, maka tidak ada yang dapat menghilangkan kesulitan itu (dari atasnya), selain Dia. Dan Dia-lah Yang Maha Tinggi, lagi Maha Agung." (QS. An-Naml ayat 62)