Liputan6.com, Jakarta Bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari lagi. Umat muslim pun menyambutnya dengan penuh sukacita. Di bulan yang suci ini, masyarakat muslim akan melakukan ibadah puasa Ramadhan, menahan diri dari nafsu, makan, minum dan semua hal yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Di bulan Ramadhan, umat muslim juga berlomba-lomba melakukan kebaikan. Selain itu, di bulan penuh berkah ini umat muslim memanfaatkannya untuk memperbanyak amalan. Mulai dari bersedekah, sholat sunah yang menggandakan amalan dan berbagai ibadah lainnya.
Baca Juga
Melansir dari NU, Senin (20/3/2023), semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW sangat menunggu kedatangan Ramadhan dan mempersiapkan diri agar bisa maksimal beribadah di bulan Ramadhan. Beliau juga memunajatkan doa-doa tertentu dalam rangka menyambut Ramadhan.
Advertisement
Atas dasar itu, Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab mensunahkan membaca doa ketika melihat hilal atau mengetahui tanda awal Ramadhan.
Berikut ini doa Nabi Muhammad saat Ramadhan.
يستحب أن يدعو عند رؤية الهلال بما رواه طلحة بن عبيد الله رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى الهلال قال اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله
Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil yumni wal îmani was salâmati wal islâm. Rabbî wa rabbukallâh.
Artinya,
“Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah.”
Doa Ramadan ini dianjurkan untuk dibaca ketika melihat hilal sebagaimana dikisahkan Thalhah Ibn ‘Ubaidillah bahwa Nabi SAW saat melihat hilal membaca doa di atas.
Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Pada bulan Ramadhan, semua kebaikan dan amal saleh yang dilakukan akan diberi pahala yang berkali-kali lipat.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak kebaikan dan amalan dengan cara membaca Alquran, berbuat baik kepada sesama atau melakukan ibadah sunah untuk mendapat rahmat dari Allah.
Selain harus memperbanyak amalan di bulan Ramadhan, ada begitu banyak keistimewaan lainnya dalam bulan suci ini. Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran.
Pada bulan Ramadhan, pintu surga akan terbuka dan pintu neraka akan ditutup. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh berkah dan penuh dengan ampunan. Alangkah baiknya jika memohon ampunan sebanyak-banyaknya kepada Allah pada bulan Ramadhan.
Keistimewaan berikutnya pada bulan Ramadhan yaitu sebagai momen paling bagus untuk menghapus dosa dan bertaubat untuk meminta ampunan kepada Allah. Kemudian bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu oleh umat muslim karena terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Dengan demikian, begitu banyak keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Segala sesuatu hal yang kamu lakukan akan mendapat pahala yang berkali-kali lipat jika bukan hal yang mengandung kemaksiatan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan banyak dijumpai keutamaan di dalamnya.
Advertisement
Riwayat Keistimewaan dan Keutamaan Bulan Ramadhan
Dari beberapa keutamaan dan keistimewaan di bulan ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat
1. Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, karena pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan pu dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya,
“Telah datang bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pinu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu juga terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan,” (HR. Ahmad).
2. Puasa pada bulan Ramadhan sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutnya. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِ
Artinya,
“Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar,” (HR Muslim)