Liputan6.com, Jakarta Mari kita menyambut Ramadan. Sering kali kita mendengar ucapan untuk menyambut Ramadan dan itu cukup populer di Indonesia. Adalah Marhaban Ya Ramadan.
Maknanya selamat datang wahai Ramadan, hati kami lapang menyambut Mu. Kita tidak kesal maupun menggerutu. Marhaban Ya Ramadan.
Baca Juga
Ada sapaan lain meski belum terlalu populer di Indonesia. Namun, sapaan ini cukup populer di beberapa negeri Islam yang lain, yaitu Ramadan Karim.
Advertisement
Kata Karim diartikan segala yang baik yang berkaitan dengan suatu objek. Quraish Shihab mengungkapkan, kalau saya berkait rizki yang karim, maka rizki yang baik itu adalah bukan yang banyak, tetapi yang memuaskan lagi halal dan dapat dinikmati.
Sementara, arti dari pasangan yang karim adalah dua sejoli yang seiya sekata dan serasi. Sedangkan naungan yang karim artinya udara sejuk, naungan yang sedap, hangat tetapi tidak terik.
Ramadan Karim. Segala yang berkaitan dengan bulan ini adalah baik. Di sini melimpah rizki ilahi, melimpah perlindungan Tuhan, banyak sekali anugerah ilahi.
Anugerah itu bisa dalam bentuk pemenuhan doa, bagaikan hujan, tanpa kita minta tetapi kasihnya melimpah sehingga dia memberikan kepada Anda tanpa kita duga-duga sebelumnya.
Sifat Karim Allah dilukiskan antara lain oleh Imam Gazali dengan menyatakan Dia yang bila memberi tidak berhitung, Dia yang memberi sebelum hambanya meminta, Dia yang "kecil hati" jika Anda bermohon selain Nya.
Dia yang memberi walau yang durhaka. Dia yang selalu memperhatikan apa yang terbaik buat hamba-hambanya.
Karena itu Nabi SWT bersabda, aeandainya umat-Ku mengetahui, betapa banyak kebaikan-kebaikan, limpahan karunia yang dilimpahkan Allah di bulan Ramadan ini, niscaya mereka mengharap kiranya sepanjang tahun ini adalah Ramadan.
Â
Cahaya hati Ramadan Quraish Shihab.