Sukses

Timnas Prancis Sarankan Pemain Muslim Tunda Ibadah Puasa Saat Jalani Pertandingan

Timnas Prancis kabarnya telah menganjurkan para pemainnya untuk menunda ibadah puasa selama beberapa hari di tengah berlangsungnya sejumlah pertandingan Les Blues saat bulan Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Timnas Prancis kabarnya telah menganjurkan para pemainnya untuk menunda ibadah puasa selama beberapa hari. Hal ini dilakukan demi mengakomodasi sejumlah pertandingan Les Blues yang dihelat di tengah bulan Ramadan.

Menurut laporan media Prancis L’Equipe yang dilansir dari Morocco World News, staf Timnas Prancis tidak memaksakan penggawa untuk mengikuti arahan tersebut.

Mereka hanya bermaksud memberi rekomendasi sepanjang jalannya laga Timnas Prancis, yang bisa diterapkan atau tidak diterapkan oleh para pesepak bola.

“Seperti biasa, staf Timnas Prancis tidak akan memaksa siapa pun untuk mengikuti keyakinan mereka,” tulis L’Equipe dalam pemberitaannya.

“Walau begitu, Les Bleus tetap memberi rekomendasi, dengan harapan para pemain dapat memilih untuk menunda (ibadah puasa) saat pemanggilan mereka (di Timnas Prancis) selama bulan Ramadan,” sambung laporan tersebut.

Sekadar informasi, Timnas Prancis saat ini memang tengah melakoni pertandingan untuk kualifikasi Euro 2024 pada masa jeda internasional.

Les Bleus sebelumnya telah ditantang oleh Belanda dalam matchday pertama grup B yang dihelat di Stade de France pada Sabtu (25/3/2023).

Gol Antoine Griezmann dan Dayot Upamecano, ditambah brace gemilang dari Kylian Mbappe mengantar Prancis menang telak dengan 4-0 atas Oranje.

Adapun setelah ini, Prancis bakal kembali meldeni perlawanan Irlandia. Duel antara kedua kesebelasan dijadwalkan berlangsung di Aviva Stadium, Selasa (28/3/2023) pukul 01.45 WIB.

2 dari 3 halaman

Puasa bagi Pemain Sepak Bola

Sekadar informasi, puasa sejatinya bukanlah hal yang baru dalam lingkup sepak bola. Pasalnya, tak sedikit pemain di liga-liga top dunia yang merupakan penganut muslim, sehingga harus menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadan.

Otoritas Liga Inggris bahkan berani menerapkan aturan baru demi mengakomodasi aktivitas ini. Ofisial pertandingan di seluruh kompetisi sepak bola negara tersebut diminta untuk memberi jeda bagi pemain muslim berbuka puasa saat pertandingan di malam hari.

Dilansir dari Sky Sports News, para ofisial pertandingan sudah diberi panduan khusus oleh badan perwasitan untuk menyediakan jeda saat laga. Hal ini bakal memberi ruang bagi para pemain muslim untuk berbuka dengan meminum cairan atau gel energi.

Lebih lanjut, ofisial pertandingan di Inggris juga didorong untuk mengidentifikasi para pemain yang perlu berbuka puasa sejak sebelum kick-off. Jika memungkinkan, mereka dapat membuat kesepakatan terkait waktu yang tepat melakukan hal tersebut.

3 dari 3 halaman

Respons Pemain Timnas Prancis

Pemain Timnas Prancis Marcus Thuram turut memberi respons terkait keputusan berani yang diambil otoritas sepak bola Inggris di tengah bulan suci Ramadan.

Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk sikap menghormati keyakinan para penggawa yang tengah menjalankan ibadah puasa di lapangan hijau.

“Saya pikir, kita harus mendengarkan semua pemain di lapangan, termasuk keyakinan mereka. Saya salut dengan otoritas sepak bola Inggris atas keputusan tersebut. Ini adalah langkah maju, dan ini baru permulaan,” tuturnya saat menghadiri konferensi pers pada Rabu waktu setempat, seperti dilansir dari L’Equipe.