Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.137.854 tiket Kereta Api Jarak Jauh telah terjual untuk keberangkatan KA di masa Angkutan Lebaran 2023 (12 April s.d 3 Mei 2023). Angka ini sekitar 39,5 persen dari total keseluruhan tiket kereta yang disediakan.
Dilansir dari keterangan resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero), Senin (27/3/2023), untuk periode sebelum Lebaran didominasi oleh penumpang dari arah Barat (Jakarta / Bandung) menuju arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Baca Juga
Sedangkan untuk periode setelah Lebaran: Didominasi oleh penumpang dari arah Timur (Jawa Tengah / Jawa Timur) menuju arah Barat (Jakarta / Bandung).
Advertisement
Adapun perjalanan KA paling banyak dipesan antara lain:
- KA Airlangga (Pasar Senen - Surabaya Pasarturi pp) = 100 persen
- KA Kahuripan (Kiaracondong - Blitar pp) = 100 persen
- KA Sri Tanjung (Lempuyangan - Ketapang pp) = 100 persen
- KA Pasundan Tambahan (Kiaracondong - Surabaya Gubeng pp) = 100 persen
- KA Bengawan (Pasar Senen - Purwosari pp) = 100 persen
- KA Probowangi (Surabaya Gubeng - Ketapang pp) = 88,23 persen
- KA Rajabasa (Kertapati - Tanjungkarang pp) = 84,31 persen
- KA Serayu (Pasar Senen - Purwokerto pp) = 72,86 persen
- KA Bukit Serelo (Kertapati - Lubuklinggau pp) = 67,88 persen
- KA Malabar (Bandung - Malang pp) = 65,90 persen
Sementara berdasarkan tanggal keberangkatan KA yang menjadi favorit dipesan:
- Tanggal 20 April 2023 = 67 persen
- Tanggal 21 April 2023 = 64 persen
- Tanggal 25 April 2023 = 61 persen
Pihak KAI berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanannya dengan baik karena tiket KA masa Angkutan Lebaran masih cukup banyak tersedia.
Apabila tiket kereta mudik Lebaran yang diinginkan sudah habis, pelanggan dapat memilih tanggal alternatif atau memanfaatkan fitur Connecting Train di aplikasi KAI Access yang akan membantu memberikan opsi perjalanan dengan mengombinasikan jadwal kereta yang bersifat persambungan.
Â
Â
123 Juta Orang Akan Mudik Lebaran 2023, Naik 47 Persen dari Tahun Lalu
Sebelumnya, pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M mencapai 123 juta orang. Jumlah orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023 naik signifikan ketimbang pada tahun sebelumnya yang berjumlah 85 juta orang.
"Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 ini. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.
"Kami lakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun yang lalu itu relatif sama," ujarnya.
Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Karena itu, Budi memprediksi, akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.
Diimbau Tidak Mudik Pakai Motor
Di sisi lain, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat melakukan perjalanan mudik Lebaran. Hal ini mengingat tingginya angka kecelakaan pengguna sepeda motor saat musim mudik.
"Untuk motor ini memang ada yang harus ktia sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bawha seyogyanya tidak mudik mengugnakna motor. Kami berkoordinasi dengan Polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalah kendaran motor, apalagi yang ditempuh itu dari 3-10 jam jadi kelelahan sekali," jelas Budi Karya.
Advertisement
Mudik Lewat Tol Masih Jadi Primadona
Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.
Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol. Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.
"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).
Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.
Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.
 Â