Liputan6.com, Jakarta - Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan kaum kafir di Jazirah Arab. Perang Badar ini terjadi pada 17 Ramadhan 2 H/624 M.
Perang ini begitu fenomenal. Bahkan, ada satu sholawat yang khusus bernama Sholawat Badar. Meenisbatkan kepada perang Badar yang memang spektakuler.
Advertisement
Baca Juga
Berdasar sumber yang dipercaya, KH M Ali Manshur Shiddiq, sang pencipta, didatangi oleh sekelompok orang berjubah putih yang diyakini adalah para mujahid Perang Badar.
Sholawat ini diciptakan sekitar tahun 1960-an. Sholawat ini akhirnya diresmikan sebagai sholawat NU, yang kala itu sedang sengit-sengitnya berkonfrontasi dengan PKI. Sholawat Badar begitu cepat populer dan melawan lagu 'Genjer-Genjer' yang menjadi lagu kampanye PKI.
Kembali ke Perang Badar, yang spektakuler, kala itu umat Islam yang baru saja berkembang hanya berjumlah sedikit. Alat tempur dan kendaraannya pun amat minim.
Namun begitu, berkat pertolongan Allah SWT, perang Badar berhasil dimenangkan oleh Pasukan Islam. Sementara, pasukan Kafir Quraisy tercerai berai, dan meninggalkan korban dan tawanan yang tak sedikit.
Berikut kisahnya,
Saksikan Video Pilihan Ini:
Waktu dan Sebab Terjadinya Perang Badar
Badar merupakan nama suatu tempat yang terletak antara Makkah dan Madinah yang memiliki sumber mata air. Peperangan pertama yang dilakukan oleh kaum Muslimin terjadi di wilayah Badar yang pada akhirnya dikenal dengan istilah Perang Badar.
Ramadhan menjadi bulan bersejarah terjadinya Perang Badar. Pertempuran yang terjadi antara kaum Muslimin dengan kaum kafir Quraish tersebut berlangsung mana kala pasukan Islam tengah berpuasa.
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 H/624 M. Dalam Fiqhus-Siroh karya Muhammad Al-Gazali diceritakan, bahwa tersiar berita di Madinah tentang adanya sebuah kafilah besar kaum kafir Quraish yang dipimpin Abu Sufyan berangkat meninggalkan Syam. Kafilah dagang tersebut akan bertolak ke Makkah untuk pulang.
Dalam perjalanannya, mereka membawa barang dagangan yang sangat besar nilainya. Terdapat seribu ekor unta yang penuh dengan muatan barang berharga, bahkan dalam satu riwayat disebutkan para unta memuat kurang lebih 50.000 dinar emas. Kafilah tersebut berjumlah tidak lebih dari 30 sampai 40 orang.
Terdapat beberapa sebab yang memicu lahirnya Perang Badar. Setidaknya terdapat tiga sebab, yaitu:
Pertama, pengusiran terhadap umat Islam dari Makkah. Selain mengalami pengusiran, umat Islam tidak jarang diperlakukan buruk dengan ditindas, dizhalimi bahkan dirampas harta bendanya oleh kaum kafir Quraish.
Kedua, penindasan yang diterima oleh umat Islam. Kendati telah melakukan hijrah ke Madinah, penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraish masih dialami umat Islam. Kaum Muslimin yang berdagang kerap disiksa dan dirampas barang dagangannya.
Ketiga, sebagai pelajaran kepada kaum kafir Quraisy. Perang Badar lahir salah satunya disebabkan perilaku keji kaum kafir Qurasih. Oleh sebab itu, Rasulullah mempersiapkan umat Islam untuk memberi pelajaran kepada kafilah dagang Quraish yang akan bertolak ke Makkah setelah.
Advertisement
Pecahnya Pertempuran di Badar
Abu Sufyan telah mendengar kabar terkait Rasulullah yang mengerahkan kaum Muslimin untuk mengganggu perjalanan mereka. Oleh karenanya, ia mengirim utusan untuk berangkat terlebih dahulu meminta bantuan ke Makkah.
Singkat cerita kabilah-kabilah yang ada di Makkah dengan cepat mengirim bala bantuan yang totalnya berjumlah seribu orang guna menghadapi kaum Muslimin. Kendati demikian, pertempuran besar di Badar sebenarnya di luar perkiraan umat kaum Muslimin.
Sebab, sejak awal Rasulullah mengerahkan pasukan kepada kabilah dagang kafir Quraish hanya sekadar penyergapan biasa dan mempersiapkan untuk peperangan. Oleh karena itu, pasukan Islam yang bertolak hanya sebanyak 313 orang sedangkan kaum kafir berjumlah 1.300 pasukan.
Dalam peperangan, kaum Muslimin terbagi atas dua barisan yaitu Muhajirin dan Anshor. Mereka bergerak dari sisi utara melalui sepanjang jalan utama ke Makkah di Lembah Badar.
Pertempuran dengan duel antara Hamzah bin Abdul Muthalib berhadapan dengan al-Aswad bin ‘Abdul-Asad al-Makhzumi dari Bani Makhzum. Hamzah pun berhasil mengalahkan Al-Aswad. Selang kemudian terdapat duel-duel selanjutnya yang diiringi dengan hujan panah dari kedua belah pihak.
Kemenangan Kaum Muslimin di Perang Badar
Meskipun jumlah pasukan Quraisy empat kali lipat pasukan muslim, tetapi atas izin Allah Perang Badar dimenangkan oleh pasukan muslim. Peristiwa ini menjadi catatan pertama kemenangan umat Islam melawan kaum kafir dalam peperangan.
Kemenangan yang diraih oleh kaum muslim, disebabkan bala bantuan yang Allah datangkan. Allah mengutus seribu malaikat untuk turun membantu kaum muslim dalam medan pertempuran. Peristiwa ini dikisahkan dalam surah al-Anfal ayat 9:
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
“(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Dengan menangnya kaum Muslimin dalam Perang Badar, menjadi sejarah penting yang menunjukkan kekuatan baru umat Islam kala itu. Kekalahan telak yang diterima kafir Quraish tersebut juga menjadi bukti kasih sayang dan kuasa Allah yang menjadikan kemenangan berpihak pada kaum Muslimin. Wallahu’alam.(Sumber:mui.or.id)
Tim Rembulan
Advertisement