Sukses

Bacaan Takbiratul Ihram Apakah Wajib? Ini Dalil dan Cara Membacanya

Bacaan takbiratul ihram adalah اللهُ أكْبَرُ yang artinya “Allah Maha Besar" yang wajib dibaca dalam sholat.

Liputan6.com, Jakarta - Bacaan takbiratul ihram apakah wajib? Takbiratul ihram adalah bacaan wajib dalam sholat karena termasuk dalam rukun sholat dan dihukumi tidak sah jika tidak dibaca atau dilafalkan.

Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi yang mengatakan: “Kunci sholat itu wudu, permulaan takbir, dan penghabisannya salam.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Bacaan takbiratul ihram adalah termasuk dalam rukun qauli, yang artinya bacaan ini wajib dibaca dan dapat didengar oleh telinga sendiri. Selain itu, bacaan takbiratul ihram harus dibaca pendek pada takbir pertama.

Tulisan arab dari bacaan takbiratul ihram adalah اللهُ أكْبَرُ yang artinya “Allah Maha Besar.” Ketika seorang muslim tidak mampu membaca takbiratul ihram, menurut ulama Syafi’iyyah dan Hanafi boleh diganti dengan bahasa selain Arab atau bacaan lain yang tetap bermakna keagungan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bacaan takbiratul ihram apakah wajib dan ketentuan lainnya, Kamis (30/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Wajib Dibaca dan Dikencangkan

Pada dasarnya, takbiratul ihram wajib dibaca dan dikencangkan suaranya ketika membacanya. Bacaan takbiratul ihram apakah wajib? Jawabannya adalah wajib dan tanpa membaca takbiratul ihram, sholat yang dilakukan tidak sah.

Melafalkan bacaan takbiratul ihram adalah salah satu unsur penting dalam sholat yang tidak boleh ditinggalkan atau dilewatkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bacaan takbiratul ihram termasuk ke dalam rukun sah sholat.

Maka dari itu, setiap muslim harus membaca takbiratul ihram saat akan memulai sholat. Dalam buku berjudul Meraih Janji Allah dengan Shalat Khusyuk (2022) oleh Siti Rahmah, bacaan takbiratul ihram merupakan bagian dari rukun qauli dalam sholat.

Itu artinya, bacaan takbiratul ihram adalah wajib dibaca dan pastikan dapat didengar oleh telinga sendiri. Tidak hanya bacaan takbiratul ihram, dalam sholat terdapat empat bacaan lain yang juga termasuk dalam rukun qauli, yaitu membaca surat al-Fatihah, membaca tahiyat akhir, membaca sholawat nabi dalam tahiyat akhir, dan salam yang pertama.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi menyatakan bahwa kunci sholat adalah wudu, permulaan takbir, dan penghabisannya salam. Oleh karena itu, bacaan takbiratul ihram adalah wajib, harus dilakukan dengan benar, dan sungguh-sungguh.

“Kunci sholat itu wudu, permulaan takbir, dan penghabisannya salam.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Jika Tidak Bisa Membacanya?

Dalam buku berjudul Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi, sesuai pendapat yang sahih, bacaan takbiratul ihram adalah tidak dibaca panjang, tetapi sedang. Baru kemudian, bacaan takbir selain takbiratul ihram dibaca panjang, hingga posisi rukuk selanjutnya.

Bacaan takbiratul ihram adalah Allahu Akbar wajib dalam sholat, meski begitu membacanya bagi orang yang tidak bisa atau tidak mampu membacanya masih ada keringanan. Bacaan takbiratul ihram boleh tidak dibaca asal diganti dengan bacaan lain yang memiliki makna keagungan sama.

Dalam buku berjudul Kitab Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 oleh Prof Wahbah Az Zuhaili, menjelaskan ulama Syafi’iyyah membolehkan mengganti bacaan takbiratul ihram Arab dengan bahasa lain asalkan masih menunjukkan makna takbir.

Sementara itu, mazhab Hanafi membolehkan bacaan takbiratul ihram diganti dengan kalimat apa saja selain Allahu Akbar. Seperti Allaahu ajall, allaahu a'zham, kabiir, ar rahmaan a'zham, dan lain sebagainya yang tetapi bermakna pengagungan Allah SWT.

3 dari 3 halaman

Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bunyi bacaan takbiratul ihram adalah Allahu Akbar yang wajib dikencangkan saat mengucapkannya. Tulisan arab bacaan takbiratul ihram adalah اللهُ أكْبَرُ yang artinya “Allah Maha Besar.” Selain itu, perintah untuk mengencangkan suara bacaan takbiratul ihram juga ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan suara beliau dengan ucapan takbir sehingga dapat mendengarkan(nya) untuk para makmum di belakang beliau.” (HR. Ahmad dan al-Hakim)

Ini bacaan takbiratul ihram yang lengkap:

اللَّهُ أَكْبَرُ

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Allaahu akbar. Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.

Artinya: “Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.”

Dalam sholat, bacaan takbiratul ihram menjadi penghubung antara kehidupan sehari-hari dengan ibadah. Saat membaca takbiratul ihram, umat muslim harus memfokuskan hati dan pikiran hanya pada Allah SWT. Jika begitu, sholat yang dilakukan akan lebih khusyuk dan berarti bagi setiap muslim.

Sikap yang Benar saat Membacanya

Membaca takbiratul ihram adalah tanda seseorang memulai sholat. Sikap yang benar saat takbiratul ihram adalah dengan berdiri, mengangkat kedua tangan, kemudian membaca doa iftitah.

Setelah bacaan takbiratul ihram dilafalkan, seorang muslim diharamkan berbicara, makan, minum dan lain halnya karena dapat membatalkan sholat. Bagaimana jika tidak mampu berdiri?

Dalam buku berjudul Fiqh Shalat Terlengkap oleh Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani, menjelaskan bahwa bagi yang tidak mampu berdiri melafalkan bacaan takbiratul ihram, diperbolehkan melafalkan takbiratul ihram sampi dudu atau berbaring.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini