Liputan6.com, Jakarta - Selama menjalankan puasa Ramadhan, tak sedikit yang mengalami sulit berkonsentrasi saat bekerja. Salah satu penyebabnya lantaran tidur yang berkurang seperti disampaikan nutrisionis Herbalife Nutrition Indonesia, Aria Novitasari.
"Waktu tidur yang berkurang menyebabkan penurunan kewaspadaan, sehingga mengalami kesulitan melakukan pekerjaan harian," tutur Aria.
Baca Juga
Ia mengungkap, salah satu cara meningkatkan kualitas tidur saat puasa adalah dengan memanfaatkan tidur siang atau power nap.
Advertisement
Manfaatkan Power Nap
Aria menyarankan, power nap yang ideal dilakukan selama sekitar 20 menit.
"Di siang hari, sekitar 20 menit, (power nap) ini ternyata bisa membantu mengembalikan kualitas istirahat," tuturnya pada acara Buka Puasa Bersama dengan Herbalife Nutrition Indonesia di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa, (28/3/2023).
Power nap adalah tidur siang yang singkat untuk mengatur kembali siklus tidur yang alami, seperti melansir Cleveland Clinic.
Lebih lanjut, Aria membeberkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh olahragawan ketika berpuasa. Ternyata, salah satu rahasia tubuh fit para olahragawan selama puasa adalah rutin power nap.
“Mereka tidur siang, dan itu bisa membantu meningkatkan performanya mereka,” ia menerangkan.
Tak hanya itu, hasil penelitian tersebut juga merekomendasikan durasi maksimal tidur siang. "Ternyata dari hasil risetnya tersebut, (maksimal) sekitar 45 menit," pungkas Aria.
Selain itu, seorang dokter spesialis gangguan tidur, Samuel Gurevich, juga tidak menyarankan tidur siang terlalu lama. Sebab, hal itu berpotensi membuat kita semakin mengantuk saat bangun tidur.
“Jika Anda menjalani seluruh siklus tidur (tidur siang yang terlalu lama), kemungkinan besar Anda akan bangun dengan sangat pusing,” tambahnya kepada Cleveland Clinic.
Asupan Konsumsi Protein, Gula Darah Seimbang
Seorang profesor neurbiologi, Andrew Huberman, mengungkap bahwa kondisi kurang fokus saat puasa merupakan hal wajar. Lebih lanjut, menurutnya, hal ini disebabkan kadar gula darah yang sangat rendah.
“Karena (gula darah) rendah, kita menjadi tidak bisa melihat dan memahami banyak hal dengan jelas dan cepat,” tutur pria yang mengajar di Stanford University tersebut.
Jadi, mengelola kadar gula darah juga kunci utama lainnya. Adapun salah satu unsur penting yang bagus untuk gula darah adalah konsumsi protein, melansir laman Forbes.
Selain itu, konsumsi protein juga berdampak pada ketersediaan energi, suasana hati, fungsi hormon, dan lainnya. Protein juga membuat perut kenyang lebih lama, sehingga saat bekerja tidak akan terganggu dengan perut lapar.
Ada banyak pilihan makanan berprotein tinggi yang dapat dikonsumsi saat sahur, seperti telur, pasta, daging sapi tanpa lemak, ayam, selai kacang, dan sebagainya, seperti melansir Eating Well.
Andrew merekomendasikan, orang yang berpuasa perlu memperbanyak protein daripada karbohidrat. “Jika tubuh kita terlalu banyak karbohidrat, itu sebenarnya bisa membuat kita cepat mengantuk.”
Advertisement
Minum Air Saat Sahur, Bukan Kopi
Banyak pekerja yang sudah terbiasa minum kopi saat pagi hari agar tidak mengantuk saat jam kerja. Namun, puasa Ramadhan justru memberikan kesempatan kepada tubuh kita untuk beradaptasi tanpa kafein, seperti melansir Zameen.
Untuk beralih dari minum kopi ke air putih sebelum kerja memang tidak mudah. Namun, hidrasi dengan air mineral justru yang membantu menjaga fokus saat bekerja.
Sementara itu, minum kopi berpotensi memberi efek samping pusing saat puasa. Hal ini akan memengaruhi fokus di jam kerja meskipun tidak mengantuk.
Tak hanya itu, kafein dalam kopi adalah salah satu diuretik. Diuretik merupakan obat-obatan yang mempercepat ginjal membuang kelebihan air dan garam melalui urine, melansir laman WebMD. Oleh karena itu, kopi justru membuat tubuh mudah dehidrasi.
Latih Pernapasan Selama Puasa
Untuk mengatasi penurunan fokus saat puasa juga diperlukan latihan pernapasan dalam.
Meskipun mudah dilakukan, banyak orang yang mengabaikannya. Untuk melatih pernapasan dalam, dapat dilakukan cara-cara berikut, melansir laman Zameen.
- Bernapaslah dalam-dalam melalui hidung
- Gunakan diafragma
- Latih pernapasan lebih lambat, jangan terburu-buru
- Hembuskan nafas melalui mulut
Pernapasan yang baik memengaruhi kualitas oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Jika kita tidak bernapas dengan dalam dan benar, lebih sedikit oksigen yang akan mencapai otak dan sel jantung kita.
Alhasil, orang yang bernafas pendek cenderung mudah lelah. Kemudian, hal itu juga berpotensi mengurangi fokus mereka terutama saat berpuasa.
Advertisement