Liputan6.com, Jakarta - Rukun Islam adalah lima hal dasar yang diajarkan dalam agama Islam. Salah satunya adalah kewajiban dalam menunaikan puasa Ramadan.
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim baligh, berakal, yang punya tanggung jawab syariat meninggalkan puasa Ramadan tanpa udzur (alasan yang dibenarkan), seperti bepergian, sakit dan lain sebagainya.
Advertisement
Baca Juga
Barangsiapa yang meninggalkannya meskipun hanya satu hari tanpa udzur, maka dia telah melakukan salah satu dosa besar dan dirinya terancam oleh kemurkaan Allah dan siksa-Nya, dia wajib bertaubat dengan penuh kejujuran dan taubat nasuha, dia juga wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya.
Berbeda dengan ibadah lainnya, puasa Ramadhan merupakan ibadah khusus. Puasa Ramadhan merupakan ibadah dengan ganjaran pahala yang besar.
Tidak hanya dituntut menjalankan kewajiban puasa dan mencegah dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Lebih dari itu, puasa harus menjadi momentum untuk meninggalkan perbuatan maksiat.
Saksikan Video Pilihan ini:
3 Hal yang Dapat Merusak Pahala Puasa
Melansir dari laman NU Online ada tiga sebab yang dapat merusak pahala puasa. Dijelaskan bahwa meskipun pahala puasa tak ternilai, Rasulullah SAW menghimbau umatnya untuk menghindari perbuatan yang berpotensi menggugurkan pahala puasa.
Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah yang berbunyi:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
1. Menggunjing
Melakukan perbuatan yang dapat menggugurkan pahala puasa seperti menggunjing orang lain, melakukan adu domba, juga berbohong. Hal ini sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:
خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ
Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
2. Bersikap riya
Ketika seseorang berpuasa dengan tujuan ingin mendapat pujian dari orang lain atau merasa ibadah puasa yang dilakukannya lebih baik dari puasa yang dilakukan orang lain. Selain bisa menggugurkan pahala puasa, sifat riya juga tergolong dalam perbuatan syirik.
Rasulullah SAW bersabda:
ومنْ صَامَ يُرائِي فقد أشرَكَ
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa namun ia riya, maka dia telah berbuat syirik.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Thabrani).
3. Berbuka dengan makanan haram
Berbuka puasa dengan sesuatu yang haram dapat menjadi penyebab gugur pahalanya. Adapun makanan haram seperti makanan hasil curian atau sesuatu yang dihukumi najis dalam Islam.
Selain menghilangkan pahala puasa, mengkonsumsi makanan haram juga bisa membuat orang menjadi malas beribadah sehingga akan sangat mudah meninggalkannya (Habib Zain bin Smith, al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, h. 587).
Advertisement