Sukses

Stasiun Pasar Senen Sudah Ramai Pemudik, Warga Pilih Pulang Kampung Lebih Awal

Aktivitas Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat pada Selasa pagi sudah mulai ramai dengan pemudik yang memilih pulang kampung lebih awal untuk menghindari kepadatan pada musim mudik Lebaran 2023.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat pada Selasa pagi sudah mulai ramai dengan pemudik yang memilih pulang kampung lebih awal untuk menghindari kepadatan pada musim mudik Lebaran 2023.

"Sengaja mudik awal-awal supaya bisa lebaran di rumah. Kalau untuk awal-awal gini kan masih kosong, karena juga masih puasa di awal kan, jadi beli tiket gampang," kata salah satu pemudik dari Tanggerang, Linda (23) di Stasiun Pasar Senen, dikutip dari Antara, Selasa (4/4/2023).

Sama halnya seperti Prasetyo (22) yang mengaku telah mengajukan izin cuti selama tiga hari untuk pulang kampung lebih awal agar menghindari pemudik yang membludak jelang lebaran.

"Justru mudiknya sekarang karena lebaran ga pulang. Takutnya kan ramai kaya tahun kemarin jadi pulangnya mendahului, izin pulang duluan cuti kerja selama 3 hari, jadi mudik 3 hari saja," ujar Prasetyo sambil merapihkan barang bawaannya.

Selain itu, Prasetyo memilih pulang kampung ke Surabaya menggunakan kereta agar tidak mengulangi pengalaman mudiknya tahun lalu.

"Tahun kemarin waktu berangkat lancar sehari sampai, pas pulang 3 hari 2 malam itu naik bus, biar ga kaya kemarin jadi pulang duluan terus naik kereta saja," ucap Prasetyo.

Calon Penumpang Terus Berdatangan

Calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen pukul 08.18 WIB. Beberapa penumpang lain juga terlihat tengah berdiri menunggu pemeriksaan dokumen di sekitar pintu masuk.

Terlihat juga para calon penumpang antre di pintu masuk keberangkatan Stasiun Pasar Senen. Sedangkan penumpang lain mencetak kartu tiket. Para porter pun tampak berseliweran menawarkan jasa angkut barang kepada calon penumpang yang terlihat membawa barang dalam jumlah banyak mulai tas, kardus, hingga koper.

 

2 dari 3 halaman

Dishub DKI: 18 Juta Warga Jabodetabek Diprediksi Mudik Lebaran 2023

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memprediksi bakal ada 18 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan mudik lebaran 2023 ini.

"Dari jumlah penduduk Jabodetabek, artinya ada sekitar 18 juta masyarakat yang akan mudik,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 3 April 2023.

Syafrin memperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini jatuh pada 15-16 April 2023. Mengingat jadwal cuti bersama lebaran 2023 digeser maju dari jadwal sebelumnya.

"Puncaknya itu kemarin diprediksi tanggal 20 dan 21. Tapi sekarang (cuti bersama) tentu ini akan terelaksasi karena ada sebagian yang akan mengambil cuti di tanggal 17 dan 18, sehingga mereka bisa pulang di tanggal 15 dan 16,” kata Syafrin.

Sementara itu, Syafrin menyatakan arus balik kemungkinan terjadi pada 25-26 April 2023. Sebab, kata dia hari masuk kerja kembali dimulai pada 26 April 2023.

Lebih lanjut, Syafrin memastikan pihaknya berkoordinasi dengan operator bus sebagai langkah antisipasi. Operator bus diminta standby, saat arus mudik maupun balik.

“Begitu ada kekurangan bus di terminal, bus yang sudah kami siapkan ini nantinya akan menutupi kekurangannya dan melayani masyarakat yang belum terangkut,” kata dia.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar program mudik gratis lebaran 2023. Menurut Syafrin dihabiskan total Rp 3,27 miliar untuk program mudik gratis.

“Perlu diketahui bersama, penganggaran kegiatan mudik dan balik gratis angkutan lebaran DKI Jakarta tahun 2023 ini dilakukan dengan mengemban Asas Compliance (Kepatuhan) yang juga telah mendapat persetujuan dari DPRD,” kata Syafrin dalam keterangan resmi, Rabu 29 Maret 2023.

 

3 dari 3 halaman

Anggaran

Syafrin menjelaskan anggaran senilai Rp 3,27 miliar tersebut digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai dari persiapan dan pelaksanaan pelayanan mudik hingga penerimaan balik ke Jakarta.

Secara rinci, dia menyebut bahwa anggaran itu dialokasikan untuk petugas sosialiasiasi di lima wilayah administrasi, petugas informasi, dan petugas registrasi di enam lokasi pendaftaran mudik, hingga pelaksanaan kegiatan (arus mudik, arus balik dan kedatangan bus, serta truk balik).

"Pada pelaksanaan kegiatan arus mudik, anggaran digunakan untuk pembuatan aplikasi pendaftaran berbasis web (mudik gratis), cek kesehatan pengemudi, petugas pendamping di setiap bus ke 19 kota/kabupaten, snack peserta mudik, petugas pendamping di tiap truk ke 9 kota/kabupaten pada keberangkatan truk untuk sepeda motor," jelas Syafrin.