Sukses

Bacaan Tahlil Lengkap dan Keutamaannya, Disertai Tulisan Arab, Latin, dan Arti

Bacaan tahlil lengkap dibaca dalam doa-doa dan dzikir, termasuk doa bersama dalam peringatan kematian dari hari pertama hingga harui ketujuh, hari ke-40, hari ke-100, hingga hari ke-1.000.

Liputan6.com, Jakarta Bacaan tahlil lengkap sebenarnya sangat sederhana, sebab tahlil adalah kalimat tauhid. Kalimat tauhid atau bacaan tahlil lengkap ini memiliki kelebihan, salah satunya siapa saja yang membaca bacaan tahlil lengkap menjelang ajalnya, maka dia akan masuk surga.

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.” (HR. Abu Daud)

Maka tidak mengherankan jika Rasulullah SAW mengatakan bahwa kunci surga salah satunya adalah bacaan tahlil lengkap.

“Tiada seorang hamba yang menyatakan la ila illah Allah lalu meninggal dalam keadaan bertauhid, melainkan dia akan masuk surga” (HR Muslim).

Karena kelebihan kalimat tersebut, bacaan tahlil lengkap dibaca dalam doa-doa dan dzikir, termasuk doa bersama dalam peringatan kematian dari hari pertama hingga harui ketujuh, hari ke-40, hari ke-100, hingga hari ke-1.000. Berikut adalah penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/4/2023).

2 dari 7 halaman

1. Surat Al-Fatihah

Bacaan tahlil lengkap terdiri dari kumpulan surat-surat pendek, ayat-ayat Alquran, bacaan dzikir, doa-doa dan sebagainya. Bacaan tahlil lengkap dimulai dengan membaca surat Al-Fatihah, namun sebelum membaca umum kitab, sebelumnya membaca pengantar surat Al-Fatihah. Adapun bacaan pengantar surat Al-Fatihah adalah sebagai berikut:

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ila hadrotin nabiyi Shollallahu 'alaihi wasallam, wa alihi wa ikhwanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal awliyaai wasyuhadaai washoolihiina washohaabati wattabi'iina wa al 'ulamaai al aamiliin wal mushonnifiina al mukhlisiina wa jamii'il malaaikatil muqarrabiin,

Tsumma ila jami'i ahlil kubur minal muslimiina wal muslimaati walmukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ila maghoo ribiha barriha wa bahriha, khushushon ilaa abaainaa wa ummahaatiba wa jdaadanaa wa haddaarina wa masyaayikhonaa wa masyaayikhina wa limanijtama'na hahuna bisababihi syaiun lillaahi lahumul fatihah ...

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

Setelah itu langsung dilanjut dengan membaca surat Al-Fatihah.

2. Membaca Surat 3 Qul Diselingi Tahlil dan Takbir

Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah, langsung dilanjutkan dengan membaca surat tiga Qul, yakni Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas. Saat membaca ketiga surat tersebut diselingi dengan bacaan tahlil lengkap dan takbir dengan urutan sebagai berikut:

a. Surat Al-Ikhlas dibaca tiga kali

b. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Laa ilaaha illallahu, Allahu Akbar.

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Mahabesar.”

c. Surat Al-Falaq

d. Tahlil dan Takbir

e. Surat An-Nas

f. Tahlil dan Takbir

Setelah itu, dilanjutkan lagi dengan membaca Surat Al-Fatihah.

3 dari 7 halaman

3. Surat Al-Baqarah ayat 1-5, ayat 163, ayat 255 (Ayat Kursi)

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alif laammiim. Dzaalikal kitaabu laaroiba fiihi hudan lil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bilghoibi wayuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaknaa hum yunfiquuna. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila minqoblika wabil aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa'ika 'alaahudan mirrobbihim wa ulaaika humul muflihuun.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 1-5)

وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim.

Artinya: “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 163)

اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ

Allaahu laa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qayyum, laa ta'khuzuhu sinatuw wa laa na'um, lahu maa fis-samaawaati wa maa fil-ar, man zallazii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiituna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ard, wa la ya'uduhu hifduhumaa, wa huwal-'aliyyul-'aziim.

Artinya: “Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS. Al-Baqarah: 255)

4 dari 7 halaman

4. Al-Baqarah ayat 284-286

لِلَّهِ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil ardli, wa in tubduu maa fii anfusikum autukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah. Fa yaghfiru limay yasyaau wa yu’adzdzibu may yasyaau wallaahu ‘alaakulli syai-in qadiir.

Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihii wal muu’minuun kullun aamana billahi wa malaaikatihii wa kutubihii wa rusulihii, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulihii wa qaa-luu sami’naa wa atha’naa ghuufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.

Laa yukallifullaahu nafsaan illaa wus ‘ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tuaakhidnaa in nasiinaa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ishraan kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qabliinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laathaaqata lanaa bihii. (Wa’fu ‘annaa, waghfir-lanaa warhamnaa) anta maulaanaa fanshuur-naa ‘alal qaumil kaafiriin.

Artinya: “Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kau bebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kau bebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,”. (QS. Al-Baqarah ayat 284-286)

5 dari 7 halaman

5. Surat Hud ayat 73, Surat Al-Ahzab ayat 33, Surat Al-Ahzab ayat 56

ارْحَمْنَا، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Irhamnaa yaa arhamarrahimiin (3 kali).

Artinya: “Kasihani kami, wahai Tuhan yang Mahakasih.” (3 kali).

رَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

Rahmatullahi wa barakaatuhu 'alaikum ahlal baiti innahu hamidun majiid.

Artinya: “Dan rahmat Allah serta berkah-Nya (kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlulbait. Sungguh Dia Maha Terpuji lagi Maha Pemurah,” (Surat Hud ayat 73).

اِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا

Innamaa yuriidullahu liyudhiba 'ankumurrijsa ahlal baiti wa yuthohhirakum tathhiiran.

Artinya, “Sungguh Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran padamu, wahai ahlulbait, dan menyucikanmu sebersih-bersihnya,” (Surat Al-Ahzab ayat 33).

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Inna Allaha wa malaaikatuhu yusholluuna 'alannabiyyi yaa ayyuhalladziina aamanuu shollu 'alaihi wasallimu tasliimaa.

Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah selawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab ayat 56).

6. Shalawat Nabi

اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

Allahumma sholli afdholasholaati 'ala as'adi makhluqatika nuuril huda sayyidinaa wamaulanaa muhammadin wa 'ala alihi sayyidinaa muhammad. 'Adadama ma'lumaatika wa midaada kalimaatika kullamaa dzakaraka rzaakirun. Wa ghofala 'andziktikal ghoofiluuna.

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu.”

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Wasallim waradhiyallagu ta'ala 'an ash haabi sayyidinaa rasuulillahi ajma'iin.

Artinya: “Semoga Allah yang Mahasuci dan Mahatinggi meridai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”

6 dari 7 halaman

7. Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat Al-Anfal ayat 40, Dilanjut dengan Hauwalah dan Istighfar

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Hasbunallahu wani'mal wakil, Ni'mal maula wani'man nashiir.

Artinya: “Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil. (Surat Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong,” (Surat Al-Anfal ayat 40).

Hauqalah

وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adhiim.

Artinya: “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.”

Istigfar (3 kali).

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal 'adziim (3 Kali).

Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang Mahaagung.” (3 kali). (Allah) yang tiada Tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya.”

9. Bacaan Tahlil dan Dua Kalimat Syahadat

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallah.

Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah.” (160 kali).

عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ

Alaiha nahya waalaiha namutu waalaiha nub’asu insyaallahu taala minal aminin.

Artinya, “Dengan kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat. Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan termasuk orang yang aman.”

7 dari 7 halaman

10. Doa Tahlil

Setelah membaca bacaan tahlil lengkap, serangkaian doa ini ditutup dengan membaca doa tahli. Adapun bacaan doa tahlil adalah sebagai berikut:

اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَالنَّاعِمِيْنَ، حَمْدًايُوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَااسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِه مِنَ الْاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَآءِ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَآءِ الْعَالِمِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّ ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَآءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَاههُنَا بِسَبَبِه وَلِاَجْلِه اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُم اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَآاِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ اَللهُمَّ اَرِنَاالْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَااتِّبَاعَهُ وَاَرِنَاالْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَااجْتِنَابَهُ رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

A’uudzubillaahimninasysyaithoonirojiim. Bismillaahir rohmaanir rohiim. Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Hamdan yuwaafi ni’amahu wayukaafi’u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthoonik. Alloohumma sholli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad. Alloohumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro’naahu minal qur’aanil’aziim, wamaa hallalnaa wamaa sabbahnaa wamaastaghfarnaa wamaa shollainaa ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shollalloohu’alaihi wasalam, hadiyyatanwaashilatan warohmatan naazilatan wabaarokatan, syaamilatan wahodaqotan mutaqobbalatan nuqodddimu dzaalika wanuhdiihi ilaa hadhorooti habiibunaa wasyafii’inaa warroti a’yuina sayyidinaa wamaulaanaa muhammadin shollaoohu ‘alaihi wasallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihi minal anbiyaa’i wasysyuhadaa’i washshoolihiina washshohaabati wattabi’iina wal’ulamaa’i wal’aamiliinawalmushonnifiinawalmukh-lishiina wajamii’il mujaahidiina fi sabilillaahi robbil ‘alamin wal malaa’ikatil muqorrobiin tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati walmu’miniina walmu’minaati min masyaariqil ardhi wamaghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushushon abaa’naa wa’ummahaatinaa wa’ajdaadanaa wajaddaatinaa wanakhushu khushushon manijtama’naa hahunaa bisababihi wali ajilihi. Alloohummagh firlahum warhamhum wa’afihim wa’fu ‘anhum. Allohummaghfir lihayyinaa wamayyitina wasyaahidina waghoo’ibinaa wahoghiirinaa wakabiirinaa wadzakarinaa wa untsaaanaa. Alloohumma man ahyaitahu minna fa’ahyihi alal islaam, waman tawafaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaan. Alloohumma aslih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrinaa, wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fiihaa ma’aasyunaa, wa ashlih lanaa akhirotanaal latii ilahaa ma’aadunaa, waj-’alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khorin, waj-’allik mauta roohatan lanaa min kulli syarrin. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar. Washollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washobihi wasallam. Subhaanaka robbika robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun. Wasalaamun ‘alal mursaliin wahamdulillahir robbil ‘alamiin. Alfaatihah.

Arti Bacaan Tahlil Lengkap:

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan puji yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi- Mu segala puji, sebagaimana apa yang patut bagi keluhuran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan atas penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terima dan sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an yang telah kami baca tahlil, tasbih, istighfar, dan bacaan shalawat icami kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dengan hadiah yang bisa sampai dan rahmat yang turun, berkah yang cukup, dan sedekah yang diterima, yang hal itu memang kami dahulukan sebagai hadiah kami kepadanya (Nabi Muhammad). Kepada nabi kami, penolong, dan penyenang hati kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad, dan kepada semua sahabat-sahabatnya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang salah, para sahabat beliau, tabi’in, para ulama, orang-orang yang mengamalkan ilmunya, para pengarang kitab, orang-orang yang ikhlas, dan semua pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam. Dan kepada para malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, kemudian juga kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin, muslimat, mukminin, mukminat dari belahan bumi sebelah timur dan barat baik yang di daratan maupun yang di lautan, khususnya kepada bapak dan ibu kami, kakek dan nenek kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami semua dapat berkumpul di sini untuk keperluannya. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, selamatkanlah dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah ampunilah yang hidup di antara kami yang telah wafat, yang hadir di tempat ini dan yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah luruskanlah kehidupan beragama kami, karena itulah pegangan kami dalam segala persoalan, sejahterakanlah dunia kamu, karena di sanalah kehidupan kami. Bahagiakanlah kehidupan akhirat kami karena ke sanalah tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami berkesinambung di dalamnya segala macam kebajikan dan kematian kami akhir dari segala petaka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, para keluarga, dan sahabat beliau. Mahasuci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka (orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." Alfatihah. (kemudian membaca surat AL-Fatihah)