Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang makan makanan manis secara berlebihan selama bulan Ramadhan tanpa mengatur jumlah atau memperhatikan waktu yang tepat untuk memakannya. Hal itu mungkin dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan.
Mohamed Helmy, seorang konsultan nutrisi terapeutik di Mesir, memperingatkan bahwa salah satu kebiasaan paling salah yang dilakukan orang selama bulan Ramadhan adalah makan makanan manis segera setelah berbuka puasa atau sahur, yang membuat mereka terkena banyak masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan.
Baca Juga
Helmy menjelaskan bahwa jika Anda makan yang manis-manis setelah buka puasa atau sahur, setidaknya beri jeda 15 menit setelah makan.
Advertisement
Buka puasa atau sahur juga dapat dibagi menjadi dua kali makan. Saat makan makanan pertama, makanan manis misalnya permen sederhana dapat dimakan maksimal dua kali. Lalu apabila ingin melanjutkan sesi makan yang kedua, harus dua jam setelah makan pertama.
Helmy juga menekankan bahwa permen mengandung banyak gula dan tepung putih yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah, peningkatan kalori, sehingga meningkatkan berat badan, demikian dilansir dari Arabia Weather, Jumat (7/4/2023).
Makan makanan manis segera setelah sarapan menurut Helmy, juga menyebabkan penyerapan vitamin, mineral, dan nutrisi yang buruk dalam makanan.
Untuk mengolah manisan dengan cara yang sehat, ada beberapa tips penting yang harus diperhatikan, yaitu:
- Hindari penggunaan bahan berlemak dan tinggi lemak, gantilah dengan bahan bebas lemak atau rendah lemak.
- Ganti isian yang mengandung banyak gula dengan kurma atau madu.
- Kurangi jumlah gula yang digunakan dalam resep untuk membuat hidangan manis yang lebih sehat.
Beberapa Tips Sehat Selama Jalani Puasa di Bulan Ramadhan 2023
Tidak hanya membatasi makanan manis selama Ramadhan, menjaga kesehatan tubuh juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.
Dikutip dari laman Kemenkes, Senin (3/4/2023), selama puasa, tubuh tidak terhidrasi dengan baik dan kebutuhan vitamin harian juga tidak terpenuhi. Ada beberapa tips sehat menjaga kesehatan selama Ramadhan agar dapat beribadah dan beraktivitas lebih optimal.
Salah satunya adalah beraktivitas fisik minimal 30 menit. Meski sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh.
Aktivitas fisik pun tidak harus yang berat-berat. Bisa berupa peregangan, ataupun sekadar jalan-jalan ringan sekeliling perumahan.
Kemudian, menjaga pola makan malam. Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari.
Selain itu, hindarilah konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.
Kemudian, sahur berperan penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Maka dari itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayur, dan hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari.
Advertisement
Agar Tak Sia-Sia, Hindari Beberapa Hal Ini yang Dapat Merusak Pahala Puasa
Memakan makanan sehat selama bulan suci Ramadhan memang penting, begitu juga Rukun Islam yang harus ditaati.
Rukun Islam adalah lima hal dasar yang diajarkan dalam agama Islam. Salah satunya adalah kewajiban dalam menunaikan puasa Ramadan.
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim baligh, berakal, yang punya tanggung jawab syariat meninggalkan puasa Ramadan tanpa udzur (alasan yang dibenarkan), seperti bepergian, sakit dan lain sebagainya.
Barangsiapa yang meninggalkannya meskipun hanya satu hari tanpa udzur, maka ia telah melakukan salah satu dosa besar dan dirinya terancam oleh kemurkaan Allah dan siksa-Nya, ia wajib bertaubat dengan penuh kejujuran dan taubat nasuha, ia juga wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya.
Berbeda dengan ibadah lainnya, puasa Ramadhan merupakan ibadah khusus. Puasa Ramadhan merupakan ibadah dengan ganjaran pahala yang besar.
Salah satunya adalah bersikap riya. Ketika seseorang berpuasa dengan tujuan ingin mendapat pujian dari orang lain atau merasa ibadah puasa yang dilakukannya lebih baik dari puasa yang dilakukan orang lain, itu adalah salah. Selain bisa menggugurkan pahala puasa, sifat riya juga tergolong dalam perbuatan syirik.
Banyak Makanan Sisa karena Puasa, Berapa Lama Bisa Tahan di Kulkas?
Selama menjalankan puasa Ramadhan pula, sering kali makanan dari sahur dan buka puasa masih ada sisa. Terlebih, mengingat kita tidak makan seharian. Hal ini membuat tidak ada pilihan selain menyimpannya kembali di kulkas.
Selain bisa dimakan lagi, makanan sisa di kulkas juga dapat mengurangi sampah makanan dan membantu berhemat selama bulan puasa. Namun, ketahanan makanan di kulkas harus diperhatikan.
Secara umum, makanan sisa dapat bertahan di kulkas tidak boleh lebih dari empat hari. Meski begitu, ketahanan makanan sisa tergantung pada jenis makanan dan bagaimana makanan tersebut disimpan.
Hal ini disebabkan karena makanan sisa lebih rentan muncul bakteri, menurut seorang ilmuwan makanan, Caitlin Clark.
"Ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk suhu yang salah," kata peneliti asal Colorado State University, Amerika Serikat (AS) itu.
Lebih lanjut, ia mengungkap suhu yang salah terjadi ketika makanan dibiarkan di atas dapur, meja, dan lain-lain yang membuat makanan terlalu lama pada suhu yang tidak aman.
"Ini memungkinkan bakteri bertambah banyak saat makanan masih hangat," terang Clark.
Advertisement