Sukses

Safari Ramadhan 2023, Dubes RI Bukber dan Apresiasi Kegiatan Positif Memajukan Ajaran Islam PCINU di Sudan

Kunjungan Dubes Sunarko di Sudan ke NU saat Ramadhan 2023 turut untuk memperingati seabad organisasi tersebut.

Liputan6.com, Khartoum - Dubes RI di Sudan, Sunarko, mengunjungi Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU)  Sudan bertempat di Arkaweet, Khartoum pada Senin 3 April 2023. Kunjungan ini bertujuan untuk dialog dan silaturahmi. 

Dilansir situs Kemlu RI, Sabtu (9/4/2023), Dubes Sunarko mengapresiasi dan terus mendukung kegiatan positif PCINU Sudan, khususnya dalam bidang sosial keagamaan. 

"Peran aktif dan kontribusi PCINU dalam menyebarkan dan memajukan ajaran Islam yang moderat serta semangat kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia di Sudan perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan," ujar Dubes Sunarko. 

Pada bagian lain, Dubes juga memotivasi untuk melestarikan spirit 1 abad NU, termasuk menumbuhkan semangat kewirausahaan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

Sementara itu, Ketua Tanfdiziyah PCINU Sudan, Ustad Achmad Fauzi, LL.B. menyambut hangat kunjungan Dubes Sunarko ke sekretariat PCINU sebagai wujud perhatian dan kepedulian KBRI Khartoum terhadap masyarakat Indonesia di Sudan. 

Dialog juga membahas berbagai program prioritas PCINU Sudan tahun 2023, diakhiri dengan buka puasa bersama dan salat Magrib berjamaah. 

Sebagai informasi, NU genap berusia 100 tahun pada 16 Rajab 1444 H. Organisasi terkemuka itu berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1343 H (1924 M).

2 dari 4 halaman

Puasa di Bulan Ramadhan Pengaruhi Kesehatan Mental, Ahli: Bisa Bantu Kurangi Stres

Selama bulan suci Ramadhan, seluruh umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Ini dilakukan sebagai tindakan pengabdian dan refleksi spiritual.

Para ahli di Uni Emirat Arab mengatakan bahwa selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, puasa juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mental. Lantas, apa saja manfaat puasa bagi kesehatan mental? 

Konsultan psikiatri di Rumah Sakit Burjeel di Abu Dhabi, Nada Omer Mohamed Elbashir, mengatakan bahwa puasa menimbulkan efek positif terhadap kesehatan mental.

"Individu yang berpuasa telah mengalami perbaikan dalam gejala depresi, kecemasan, bahkan stres," kata Elbashir kepada Al Arabiya English.

"Mereka juga mengaku merasa lebih segar dan tidak mudah lelah di minggu kedua. Ini bisa jadi karena tubuh mereka menghasilkan keton, yang memiliki efek anti-peradangan dan membantu menurunkan tingkat stres,” tambahnya.

Elbashir kemudian menjelaskan bagaimana komponen kimia esensial dari otak yakni neurotransmitter dapat memengaruhi cara manusia berbicara, berpikir, dan merasa.

“Banyak studi telah menunjukkan bahwa peningkatan tingkat serotonin dalam darah, yakni neurotransmitter yang berkaitan dengan depresi dan kecemasan, dapat dicapai melalui puasa,” jelas Elbashir.

3 dari 4 halaman

Bisa Menurunkan Stres

Spesialis psikiater di International Modern Hospital Dubai, Farinaz Aghajan Nashtaei, mengatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental.

Manfaat tersebut di antaranya mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan gejala depresi.

“Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berpuasa selama Ramadhan dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara signifikan. Studi lain juga menemukan bahwa berpuasa dapat meningkatkan neuroplastisitas yang berpotensi mengurangi gejala depresi,” kata Nashtaei.

Nashtaei menambahkan, puasa juga bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan mencegah penurunan kemampuan kognitif akibat penuaan.

Ia menekankan bahwa penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat memperlambat kerusakan saraf dan meningkatkan pemulihan fungsi setelah stroke.

“Efek-efek ini diduga terjadi melalui mekanisme psiko-neuroendokrin yang berbeda, seperti peningkatan level ghrelin dan serotonin dalam plasma, yang bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif,” jelasnya.

4 dari 4 halaman

Jaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Self-Care

Penting untuk menjaga kesehatan mental selama berpuasa di bulan Ramadhan.

Menjalin hubungan sosial bisa membantu mengurangi rasa kesepian dan depresi. Selain itu, menurut Nashtaei perawat diri juga penting dalam membantu menjaga kesehatan mental.

“Untuk menjaga kesehatan mental yang baik selama Ramadan, sangat penting untuk melakukan perawatan diri,” kata dia.

Perawatan diri yang dimaksud adalah menjaga nutrisi, tetap terhidrasi, istirahat yang cukup, terlibat dalam aktivitas fisik yang teratur, dan mempraktikkan teknik relaksasi untuk mengatasi stres.

Dia menambahkan, individu yang memiliki kondisi kesehatan mental disarankan untuk berkonsultasi sebelum berpuasa.

“Penting bagi individu dengan kondisi kesehatan mental untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum melakukan merubah rencana pengobatan atau obat mereka saat berpuasa,” ungkap Nashtaei.