Sukses

Ketika Nama Nabi Disebut Jangan Pelit untuk Bersholawat, Ini Keutamannya

Memperbanyak sholawat kepada nabi agar kelak mendapat syafaat dan kemuliaan di hari akhir.

Liputan6.com, Jakarta - Seseorang yang sangat pelit, menurut Rasulullah SAW, bukanlah orang yang menahan hartanya untuk orang lain dan bukan pula orang yang sulit dimintai bantuan oleh orang lain. Akan tetapi, seseorang yang ketika nama Nabi Muhammad SAW terdengar, ia enggan menjawabnya dengan bersholawat kepadanya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ 

Artinya: "Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, Rasulullah bersabda, Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak membaca sholawat kepadaku." (H.R. At-Tirmidzi:3469). 

Dalam hadis dijelaskan bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW saat mendengarkan namanya disebutkan adalah sesuatu yang ringan dan mudah dilakukan. Seseorang tidak perlu susah payah mengeluarkan hartanya untuk mendapat kebaikan, tetapi merasa direpotkan ketika membaca sholawat kepada nabi ketika namanya disebutkan.  

Terlebih, Nabi sendiri juga telah bersabda, bahwa orang yang mau bersholawat kepadanya satu kali, maka Allah akan mengucurkan rahmat kepadanya sepuluh kali, menghapus darinya sepuluh kesalahan dan mengangkat baginya sepuluh derajat.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 2 halaman

Makna Sholawat atas Nabi Muhammad

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i: 

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat (mencurahkan rahmat) kepadanya sepuluh kali, menghapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan diangkat baginya sepuluh derajat." (HR. An-Nasa’i) 

Sholawat Allah atas Nabi SAW diartikan sebagai pujian terhadapnya di hadapan para malaikat. Malaikat bersholawat atas Nabi diartikan sebagai doa untuk beliau.  

Pengertian ini disampaikan oleh Abu ‘Aliyah, sebagaimana yang disebutkan oleh Bukhari dalam kitabnya Shahih al-Bukhari tentang tafsir malaikat bersholawat kepada Nabi mengutip perkataan Ibnu ‘Abbas: "mereka bersholawat artinya memohonkan berkah, yaitu berdoa kepada Allah untuk Nabi SAW agar mendapatkan berkah.” 

Sholawat atas beliau juga diartikan sebagai bentuk penghormatan kepadanya di dunia dengan meninggikan namanya, mengunggulkan agamanya, dan memelihara syariatnya. Lebih dari itu kelak di akhirat dilimpahkannya pahala kepada beliau, syafaat beliau untuk umatnya, dan mendapatkan kemuliaan beliau dengan kedudukan yang terpuji. 

Maka dari itu agar kita tidak termasuk umat muslim yang pelit menurut Rasulullah, maka bersholawatlah. Terlebih kita tidak menunggu nama beliau disebutkan, tetapi dengan sadar diri kita membacakan sholawat kepadanya setiap saat.