Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk banyak ber-zikir dan berdoa tiap saat, di manapun dan dalam kondisi apapun. Terkecuali, dia berada di tempat yang tidak layak menyebut asma Allah SWT.
Namun begitu, biasanya umat Islam akan berzikir usai sholat fardhu atau sunnah. Rasulullah SAW telah mengajarkan bacaan zikir yang bisa dilafalkan oleh umatnya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah,
"Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “barangsiapa bertasbih pada setiap selesai shalat sebanyak 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir sebanyak 33 kali, itu semua berjumlah 99”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “sempurna menjadi seratus (dengan membaca): ‘Laa ilaha illa Allahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiir’, maka segala dosanya diampuni Tuhan walaupun banyaknya seperti buih di laut. (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada hamba-Nya agar membaca doa itu dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah dengan suara berbisik tidak dengan suara yang keras. Berdasarkan firman Allah:
“Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang. Dan jagnanlah kamu teramsuk orang-orang yang lain.” (QS. Al-A’raf: 205).
Dalam hadis juga disebutkan: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai manusia, rendahkanlah suaramu dalam berdoa, sesungguhnya kamu tidak menyeru Dzat yang pelak dan yang jauh, tetapi kamu menyeru Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersamamu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tips Agar Doa dikabulkan Allah SWT
Mengenai zikir dan doa yang sampai kepada Allah SWT dan dikabulkan jika dilakukan dengan, dikutip dari muhammadiyah.or.id.
1. Jika orang yang berzikir dan berdoa itu beriman kepada Allah SWT dan memperkenankan seruan-Nya (QS. Al-Baqarah: 186);
2. Zikir dan doa itu langsung ditujukan kepada Allah, tidak dengan perantara, baik perantara itu adalah orang, benda keramat atau kuburan dan sebagainya (QS. Asy-Syu’ara: 213);
3. Zikir dan doa itu diiringi dengan usaha dan kerja keras (QS. Ar-Ra’d: 11);
4. Orang yang berzikir dan berdoa itu hendaklah bersih dari perbuatan haram seperti korupsi, memakan atau menggunakan harta yang bukan milik/ haknya, seperti memakan harta wakaf, harta zakat dan shadaqah dan sebagainya. Demikian pula memakan makanan yang diharamkan Allah SWT. Ini berdasarkan hadis yang artinya; “Rasulullah SAW bersabda: “Demi diriku di tangan-Nya, sesungguhnya seseorang yang telah memasukkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya, tidak akan dikabulkan doanya selama 40 hari”. (HR. Thabrani);
5. Selalu memohon ampuan kepada Allah SWT (istighfar) dalam arti yang sebenarnya, yaitu dengan perkataan, perbuatan dan hati (QS. Nuh: 10-12).
Tim Rembulan
Advertisement