Sukses

Kaidah Imam Al-Ghazali untuk Mengetahui Kapan Waktu Malam Lailatul Qadar

Dalam hadis nabi disebutkan bahwa lailatul qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan. Pada rentang hari tersebut Rasulullah SAW menghidupkan setiap malamnya dengan beribadah.

Liputan6.com, Jakarta - Lailatul qadar merupakan malam yang mulia dalam Islam. Kemuliaan lailatul qadar telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah al-Qadr ayat 1-5, di antaranya adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ulama sepakat bahwa malam kemuliaan itu ada pada bulan Ramadhan. Namun, terkait waktu tepatnya tidak diketahui pasti. 

Dalam hadis nabi disebutkan bahwa lailatul qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadhan. Pada rentang hari tersebut Rasulullah SAW menghidupkan setiap malamnya dengan beribadah.

تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان 

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)

Dalam riwayat lain, Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA.

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ 

Artinya: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.” (HR Muslim)

Lebih khusus lagi, dalam riwayat lain disebutkan bahwa lailatul qadar ada pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ

Artinya: “Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan).” (HR. Al-Bukhari dari Aisyah radliyallahu ‘anha)

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kaidah Imam Al-Ghazali

Waktu lailatul qadar memang tidak diketahui pasti kapan terjadinya. Namun, menurut Imam Al-Ghazali dan ulama lainnya dalam I’anatut Thalibin juz 2, cara mengetahui lailatul qadar bisa dilihat dari hari pertama Ramadhan.

 قال الغزالي وغيره إنها تعلم فيه باليوم الأول من الشهر  فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء فهي ليلة تسع وعشرين أو يوم الاثنين فهي ليلة إحدى وعشرين أو يوم الثلاثاء أو الجمعة فهي ليلة سبع وعشرين أو الخميس فهي ليلة خمس وعشرين أو يوم السبت فهي ليلة ثلاث وعشرين قال الشيخ أبو الحسن ومنذ بلغت سن الرجال ما فاتتني ليلة القدر بهذه القاعدة المذكورة 

1. Jika awalnya jatuh pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29 

2. Jika awalnya jatuh pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21 

3. Jika awalnya jatuh pada hari Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 

4. Jika awalnya jatuh pada hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25 

5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23 

Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata, “Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."

Wallahu’alam.