Sukses

Makanan Sehat yang Sebaiknya Dikonsumsi Atlet Saat Ramadhan

Dokter gizi di PP PBSI memberikan tips bagi atlet yang akan menjalankan puasa Ramadhan meski harus bertanding, seperti apa.

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadan wajib dilakukan seluruh umat muslim yang sudah akil baligh termasuk para atlet olahraga. Puasa dilakukan di bulan Ramadhan yang terkadang terjadisaat seorang atlet melakukan persiapan jelang kompetisi.

Mau tak mau, atlet harus tetap berlatih dengan giat meski jalani puasa. Dokter ahli gizi PP PBSI, dr Vetinly dan dr. Paulina memberi penjelasan soal menu sehat apa yang harus dikonsumsi atlet untuk sahur dan berbuka puasa.

Intinya, atlet harus bisa mencukupi asupan gizi harian. Ini tak bisa didapatkan kalau makanannya tak sesuai.

Dalam sesi konsultasi itu, dr. Vetinly dan dr. Paulina menyampaikan bahwa secara umum atlet harus cukup kalori agar bisa menjalani program latihan yang padat di tengah puasa.

"Yang perlu diperhatikan atlet agar tetap fit dan imun terjaga saat menjalankan puasa adalah kecukupan kalori, komposisi makanan serta cairan dan elektrolit," kata Vetinly seperti dikutip antara.

 

2 dari 3 halaman

Atlet Harus Memperhatikan Komposisi Makanan

 

Selain kalori, atlet juga dituntut untuk sangat memperhatikan komposisi makanan dan minuman saat sahur dan berbuka, seperti memperbanyak karbo kompleks, serat, dan protein. Vetinly juga mewanti-wanti atlet agar mengurangi makanan yang tinggi akan lemak jenuh.

Dia menjelaskan, menu sahur sebaiknya lengkap mengandung semua makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta micronutrien seperti vitamin dan mineral.

"Karbohidrat sebaiknya yang kompleks, juga cukup serat agar bisa menyediakan energi yang cukup sepanjang hari. Tidak lupa juga asupan protein untuk memberi efek kenyang lebih lama," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Air Putih

 

Saat berbuka, atlet disarankan untuk terlebih dulu meminum air putih satu hingga dua gelas. Setelah itu, atlet bisa menyantapmakanan sederhana yang mengandung karbohidrat seperti kurma atau jus buah.

Vetinlu menjelaskan menu takjil seperti kolak yang mengandung lemak jenuh, santannya bisa diganti susu rendah lemak atau fiber cream.