Sukses

Panduan Tata Cara I'tikaf di Masjid: Pengertian, Tempat, Waktu dan Durasi

Belakangan, istilah i'tikaf beranjak populer seturut tibanya sepertiga akhir Ramadhan. I'tikaf adalah salah satu ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, istilah i'tikaf beranjak populer seturut tibanya sepertiga akhir Ramadhan. I'tikaf adalah salah satu ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan.

Berikut ini adalah pengertian, waktu, durasi dan tempat i'tikaf.

Mengutip laman resmi Ormas Islam Muhammadiyah, i'tikaf menurut bahasa artinya berdiam diri dan menetap dalam sesuatu.

Pengertian Iā€™tikaf

Majelis Tarjih dan Tajdid dalam buku Tuntunan Ramadhan menjelaskan Iā€™tikaf adalah aktifitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.

Ibadah ini termaktub dalam QS. Al Baqarah ayat 187. ā€œā€¦maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yangĀ Ā  ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriā€™tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.ā€

Ā 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Waktu dan Durasi Iā€™tikaf

Waktu Iā€™tikaf

Iā€™tikaf sangat dianjurkan dilaksanakan setiap waktu di bulan Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir. Sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah saw. ā€œDari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beriā€˜tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.ā€ [Muttafaq ā€˜Alaih].

Dalam hadis lain disebutkan: ā€œBahwa Nabi saw melakukan iā€™tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iā€™tikaf setelah beliau wafat.ā€ [HR. Muslim].

Durasi Iā€™tikaf

Terkait durasi Iā€™tikaf, di kalangan ulama berbeda pendapat. Al-Hanafiyah berpendapat bahwa iā€™tikaf dapat dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya, sedang menurut al-Malikiyah iā€™tikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.

Dengan mempertimbangkan dua pendapat ini, Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa iā€™tikaf dapat dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu, misal dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan seterusnya, dan boleh juga dilaksanakan dalam waktu sehari semalam (24 jam).

Ā 

3 dari 3 halaman

Tempat Iā€™tikaf

Di dalam QS. al-Baqarah ayat 187 dijelaskan bahwa iā€™tikaf dilaksanakan di masjid. Di kalangan para ulama ada pebedaan pendapat tentang masjid yang dapat digunakan untuk pelaksanaan iā€™tikaf, apakah masjid jamiā€™ atau masjid lainnya.

Sebagian berpendapat bahwa masjid yang dapat dipakai untuk pelaksanaan iā€™tikaf adalah masjid yang memiliki imam dan muadzin khusus, baik masjid tersebut digunakan untuk pelaksanaan salat lima waktu atau tidak. Hal ini sebagaimana dipegang oleh al-Hanafiyah (ulama Hanafi).

Sedang pendapat yang lain mengatakan bahwa iā€™tikaf hanya dapat dilaksanakan di masjid yang biasa dipakai untuk melaksanakan salat jamaā€™ah. Pendapat ini dipegang oleh al-Hanabilah (ulama Hambali).

Menurut Majelis Tarjih, masjid yang dapat dipakai untuk melaksanakan iā€™tikaf sangat diutamakan masjid jami atau masjid yang biasa digunakan untuk melaksanakan salat Jumā€™at, dan tidak mengapa iā€™tikaf dilaksanakan di masjid biasa.Ā (Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah No. 20, 2009/muhammadiyah.or.id).

Tim Rembulan