Liputan6.com, Jakarta - Setiap muslim tentu ingin mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Lailatul Qadar adalah malam mulia dan agung yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan. Tidak heran kalau banyak umat Islam yang meningkatkan ibadahnya di penghujung akhir Ramadhan.
Lailatul Qadar didapatkan oleh orang-orang terpilih yang menghidupkan malamnya dengan beribadah kepada Allah SWT. Sebab, kalau malamnya lebih banyak diisi dengan maksiat jangan harap mendapatkan malam kemuliaan itu.
“Lailatul Qadar memang lebih bagus dari seribu bulan. Kalau kita ngorok bermaksiat ya gak berarti buat kita. Bagi yang menghidupkannya dengan beribadah maka kebaikan Lailatul Qadar didapat oleh dia,” kata ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (14/4/2023).
Advertisement
Baca Juga
”Yang jelas di malam itu kita jadi orang yang dipilih Allah rindu pada kebaikan,” tambah pengasuh LPD Al Bahjah ini.
Buya Yahya menuturkan, siapapun yang meraih Lailatul Qadar dia akan mendapatkan sesuatu yang lebih bagus dari kebaikan yang dilakukan seribu bulan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tanda-Tandanya
Menurut Buya Yahya, jika ingin melihat apakah seseorang mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar atau tidak sederhana. Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar dapat dilihat dari hari-hari kedepannya.
“Jika hari esok lebih bagus dari hari kemarin, itulah dia mendapatkan Lailatul Qadar,” imbuhnya.
Sebaliknya, jika memang malamnya adalah Lailatul Qadar namun keesokannya masih kurang ajar kepada ibunya sejatinya dia tidak mendapatkan Lailatul Qadar.
“Tanda Lailatul Qadar yang paling jelas adalah di hari selanjutnya, tahun selanjutnya menjadi semakin kepada Allah,” tuturnya.
Maka dari itu, ia berpesan agar malam-malam di penghujung Ramadhan diperbanyak dengan perbuatan amal baik. Kemudian besoknya berusaha memperbaiki diri.
“Kalau ternyata esok harinya gampang (lebih baik), kayanya kita dapat Lailatul Qadar. (Tapi) kalau maksiat terus jauh dari lailatul qadar. Jadi begitu, sederhana sekali,” pungkas Buya Yahya.
Advertisement