Sukses

Lafal atau Bacaan Takbir Idul Fitri Sesuai Tuntunan Rasulullah Beserta Waktunya

Lafal atau Bacaan Takbir Idul Fitri Sesuai Tuntunan Rasulullah Beserta Waktunya

Liputan6.com, Jakarta - Nyaris tanpa terasa, Ramadhan telah memasuki fase ketiga, atau 10 hari terakhir Ramadhan. Kurang lebih sepekan lagi umat Islam akan merayakan Idul Fitri.

Pada malam menjelang Idul Fitri dan hari raya Idul Fitri, kita disunahkan untuk menyerukan takbir. Di Indonesia,salah satu kekhasannya adalah bacaan takbir yang sahut menyahut antarmasjid atau antarkampung.

Sungguh meriah. Suasana ini akan sulit ditemui di luar negeri. 

Alangkah baik jika lafal takbir Idul Fitri yang kita lantuntkan itu sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan sunah, atau sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW beserta waktunya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Bacaan Takbir Idul Fitri

Tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

 اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

atau

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Hal tersebut berdasarkan dalil:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

“Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.” [HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih].

 

3 dari 3 halaman

Waktu Takbir

Kapan takbir ini mulai dikumandangkan? Sebenarnya, tidak ada ketentuan yang pasti tentang kapan saja takbir dikumdangkan. Oleh sebab itu, yang dipedomani adalah anjuran memperbanyak takbir.

Adapun waktunya dapat dilakukan kapan saja yang memungkinkan asal masih di dalam batas waktu yang diperintahkan; untuk idul fitri mulai terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan sampai salat Id ditegakkan.

Sebagaimana firman Allah: “…dan supaya kamu menyempurnakan bilangannya dan supaya kamu agungkan kebesaran Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan padamu dan supaya kamu bersyukur.” [QS. al-Baqarah: 185].

Lalu ada pula hadits riwayat Ibnu Umar ra: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya. Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat shalat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat shalat pada hari Id, kemudian di tempat shalat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. [HR. asy-Syafi‘i dalam al-Musnad, I:153, hadis no. 444 dan 445]. (Sumber: muhammadiyah.or.id)

Tim Rembulan