Liputan6.com, Jakarta - Habib Husein Ja'far dikenal sebagai ulama yang dekat dengan anak muda. Saat ini, dia salah satu ustaz paling digemari karena cara berdakwah yang mudah diterima oleh masyarakat.
Habib Husein Ja'far mempelajari ini dari Rasulullah. Saat berdakwah, Nabi Muhammad menyebut umatnya sebagai sahabat agar isi dakwahnya lebih mudah diterima.
Baca Juga
"Walaupun mereka murid tapi disebutnya sebgai sahabat. Karena kadang omongan sahabat lebih didengar daripada omongan orangtua atau guru," kata sang ulama dikutip dari YouTube Vindes, Senin (17/4/2023).
Advertisement
"Gue dulu pas kecil, pas tengil, orangtua gue 'Eh omongin tuh si Husein biar enggak begini-begini'. Kadang omongannya sama aja pesannya, tapi karena yang ngomong sahabat, kita lebih dengar, lebih mengikuti," sambungnya.
Meski banyak sekali yang menyukai cara dakwah Habib Ja'far hingga mengidolakannya, namun tak sedikit juga yang bersikap sebaliknya. Ada kalanya dia menerima hate speech atau ujaran kebencian dari segelintir orang.
Terkait hal ini, dia memiliki tiga cara untuk menghadapinya. "Pertama, omongan yang enggak sampai kepada lo jangan dicari. Contohnya, ada orang yang download Get Contact, nyari nama dia di tempat orang lain. Muncul. 'Ih siapa nih nama gue enggak enak nih'. Enggak usah dicari," tuturnya.
Pentingnya Memaafkan Orang Lain
Kedua, hal kurang baik yang disampaikan oleh seseorang jangan ditelan mentah-mentah. Selanjutnya, sangat penting memaafkan tindakan buruk seseorang.
"Yang sampai ke kita dari mulut orang lain jangan dipercaya. Dan, yang sampai ke kita dari mulut orang itu langsung, jangan kamu hiraukan, dan maafkan. Jadi tugas lo berkarya aja secara positif," jelasnya.
Advertisement
Bersikap Baik kepada Orang yang Bersikap Buruk
Sang Habib lantas menceritakan pengalamannya saat menerima hate speech dari orang lain. Kala itu, dia tak sengaja membaca komentar yang bernada kasar. Hal seperti ini sempat beberapa kali terjadi.
"Kalau gue sering, gue pernah dibilang ini, Habib bang*** katanya. Di kolom komentar gitu. Jadi tugas kita pada orang yang menjelekkan kita, itu memaafkan. Kalau kita baik ke orang yang buruk itu edukasi, mendidik," tuturnya.
Membatasi Diri Membaca Komentar
Berkaca dari pengalaman itu, Habib Husein Ja'far kini memilih untuk membatasi diri dalam membaca komentar. Tak semua jenis opini orang sampai ke telinganya.
"Jadi ada orang yang bacain, terus yang perlu gue dengar, lo sampein ke gue, karena kolom komentar ya harus dihargai. Mungkin ada orang yang mengapresiasi, ada yang mengkritik, tapi yang hate speech enggak sampai ke kita," tutupnya.
Advertisement