Liputan6.com, Jakarta - Tottenham Hotspur menjadi klub Liga Inggris terbaru yang menjadi tuan rumah acara buka puasa bersama di stadionnya selama bulan suci Ramadan berlangsung. Acara ini diselenggarakan oleh grup suporter klub Spurs REACH dengan juga menghadirkan salah satu punggawa Spurs Arnaut Danjuma serta legenda klub Ledley King.
Melalui kegiatan ini, Tottenham tunjukkan gestur keterbukaan dan dukungan bagi komunitas Muslim khususnya di London. Selama beberapa tahun terakhir, populasi umat Islam di London semakin bertambah banyak dan telah berkembang menjadi sebuah komunitas yang sangat besar.
Baca Juga
Berdasarkan sensus tahun 2021 yang dilakukan oleh Office for National Statistics, jumlah populasi umat Islam di area London Raya adalah sebanyak 1.318.755 jiwa atau 15 persen dari total keseluruhan jumlah populasi. Peningkatan populasi Muslim di ibukota Inggris tersebut diketahui merupakan buntut dari gelombang imigrasi dari berbagai belahan dunia, seperti Timur Tengah, India dan Pakistan.
Advertisement
Oleh karena itu, dengan mengadakan acara buka bersama tersebut, Spurs sebagai salah satu basis komunitas sepak bola yang besar dinilai telah merangkul komunitas Muslim yang kebanyakan adalah pendatang.
Sama seperti yang diungkapkan oleh Arnaut Danjuma dan King dalam sesi panel di acara tersebut di mana mereka menyoroti pentingnya menyediakan lingkungan yang inklusif seputar sepak bola untuk mendukung pemain dari semua agama.
Tidak Takut
Pandangan masyarakat di London terhadap Islam pun seiring berjalannya waktu semakin baik. Sebagai informasi, Islamophobia atau gerakan kebencian terhadap umat Muslim di London sempat gencar terdengar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari The Independent, pihak kepolisian London mencatat terdapat 110 kejahatan rasial yang diarahkan ke tempat ibadah Muslim selama periode bulan Maret-Juli 2019. Jumlah ini naik hampir tiga kali lipat ketimbang periode yang sama di tahun 2016.
Namun, sekarang umat Muslim khususnya para pemain sepak bola profesional tidak perlu takut lagi untuk menunjukkan identitasnya. Seperti yang dijelaskan oleh Ledley King di mana sekarang para pemain Muslim sudah tidak perlu merasa takut atau terbebani untuk mengaku pada manajernya jika mereka sedang menjalankan ibadah puasa.
“Sepak bola dan olahraga secara umum telah banyak berubah. Mungkin di masa lalu, seorang pemain akan merasa terbebani untuk memberi tahu manajer bahwa mereka sedang berpuasa karena takut dianggap tidak fit atau lebih mudal kelelahan dibanding pemain lain. Sekarang pemain tidak perlu memikirkan hal itu lagi dan yang penting pemain didukung selama periode ini dan ada komunikasi yang baik,” ujar mantan pemain yang biasa mengisi pos bek tengah tersebut.
Advertisement
Dukungan Penuh
Sejalan dengan yang disampaikan oleh King, Arnaut Danjuma sebagai pemain sepak bola Muslim yang masih aktif mengungkapkan jika ia menerima dukungan yang begitu besar dari klub terkait dengan kewajibannya menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
“Semua pujian untuk klub karena membantu saya selama dua minggu terakhir ini, mereka menghubungi saya sebelum saya menghubungi mereka terlebih dahulu mengenai rencana makan dan jadwal Ramadan untuk saya ikuti, saya sangat berterima kasih untuk itu. Rekan satu tim saya yang non-Muslim juga sangat tertarik dengan bulan Ramadan karena ada banyak manfaat yang berkaitan dengan gizi dari berpuasa,” ujar Danjuma.