Sukses

Live Streaming CCTV Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2023, Jadwal One Way hingga Ganjil Genap

Untuk memantau arus mudik Lebaran 2023 secara live streaming, dapat disaksikan melalui CCTV di sejumlah titik secara real time.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah 3 tahun tradisi mudik Lebaran mengalami pembatasan karena pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia akhirnya membebaskan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman pada Hari Raya Idul Fitri 2023. Untuk memantau arus mudik Lebaran 2023 secara live streaming, dapat disaksikan melalui CCTV di sejumlah titik dengan mengklik tautan ini.

Jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri pun diprediksi meningkat menjadi 123 juta orang atau hampir setengah dari populasi Indonesia.

Puncak arus mudik juga diperkirakan terjadi pada Kamis (20/4/2023) dan peningkatan volume kendaraan pemudik akan terjadi pada H-3 Lebaran. Pemerintah telah memutuskan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu 22 April 2023.

Titik-Titik Rawan Macet di Jalur Mudik

Macet menjadi masalah yang kerap dihadapi para pemudik. Dilansir dari laman Kementerian Perhubungan, berikut titik-titik rawan macet yang biasa terjadi di gerbang tol di Pulau Jawa:

  • GT Cikupa
  • GT Merak
  • GT Halim
  • GT Cikunir 2-6
  • GT Cikampek Utama
  • GT Kali Hurip Utama
  • GT Palimanan
  • GT Cileunyi
  • GT Padalarang
  • GT Pasteur Ciawi
  • GT Pejagan
  • GT Brebes
  • GT Pemalang
  • GT Kalikangkung
  • GT Krapyak
  • GT Banyumanik
  • GT Kejapanan
  • GT Singosari
  • GT Pandaan
  • GT Sidoarjo 2
  • GT Porong Sidoarjo
  • GT Gunung Sari

Jadwal One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di titik-titik rawan macet, polisi juga sudah memberlakukan rekayasa lalu lintas di tol Trans Jawa. Tiga rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan adalah one way, contraflow, dan ganjil genap. One way, diterapkan di Tol Cipali sampai dengan Km 414 Kalikangkung, sementara contra flow di Tol Jakarta-Cikampek KM 47 hingga KM 72.

Berikut jadwalnya lengkapnya:

18 April 2023

  • Km 47 - Km 72: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB
  • Km 72 - Km 414: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB

19-21 April 2023

  • Km 47 - Km 72: pukul 08.00 WIB-24.00 WIB
  • Km 72 - Km 414: pukul 14.00 WIB-24.00 WIB

 

2 dari 4 halaman

Antisipasi Titik Mudik Rawan Macet

Untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas pada libur Hari Raya Lebaran 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga mengantisipasi sejumlah titik rawan macet di beberapa ruas jalan nasional di Pulau Jawa. Antisipasi dilakukan dengan penyelesaian pekerjaan hingga penyiapan posko siaga sapta taruna.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan saat ini kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.858 km adalah 92 persen mantap.

Jubir Endra mengatakan saat ini Ditjen Bina Marga tengah memfokuskan pada penanganan dan perbaikan pada beberapa ruas, seperti akses Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan, jalur Pantura dan penggantian Jembatan Callendar Hamilton.

Pertama, penanganan akses jalan menuju Pelabuhan Merak berupa pelebaran dan penataan bahu jalan Cikuasa Bawah dan Atas.

"Penanganan Cikuasa Bawah sepanjang 500 m saat ini progresnya mencapai 40 persen dan Cikuasa Atas 980 m progres saat ini 65 persen. Target penanganan setelah Lebaran 2023 meliputi pelebaran Jembatan Langon A dan penambahan lajur dari oprit Fly Over Merak sampai pintu pelabuhan," kata Endra.

Ditambahkan Endra untuk akses ke Pelabuhan Ciwandan yang menjadi dermaga ferry tambahan untuk melayani penyeberangan Jawa - Sumatera, Pemkot Cilegon melakukan perbaikan dan pengaspalan jalan dan jembatan pada Jalan Aat Rusli.

"Jalan menuju Ciwandan juga dapat melalui Jalan Nasional Raya Anyer dengan kemantapan jalan sekitar 90 persen. Saat ini sedang dilakukan pelebaran/perkerasan bahu jalan selebar 2m kiri dan 2m kanan dari Cilegon ke Pasauran sepanjang 5.8 km. Pada H-10, kami targetkan selesai 4 km di sisi kiri dan 800 m di sisi kanan," terang Jubir Endra.

3 dari 4 halaman

Titik Rawan Bencana

Kedua, Jubir Endra mengatakan bahwa penanganan longsor pada ruas Bogor-Sukabumi (Jembatan Cikereteg) dengan menyiapkan jembatan Bailey yang sudah fungsional sejak 13 Maret 2023.

Ketiga, Jubir Endra menambahkan untuk penggantian jembatan usia tua. Dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang sedang diganti di Pulau Jawa, saat ini tersisa 8 jembatan yang tengah diselesaikan, yakni Jembatan Cilamaya Jawa Barat dengan progres 82,9 persen, Jembatan Ciasem Jawa Barat dengan progres 82,3 persen, Jembatan Cipangaritan Jawa Barat dengan progres 89,3 persen,.

Kemudian, Jembatan Kalijaga Jawa Barat dengan progres 76,6 persen, Jembatan Kanci Jawa Barat dengan progres fisik 84,7 persen, Jembatan Pemali Brebes Jawa Tengah dengan progres 48,8 persen, Jembatan Juana Jawa Tengah dengan progres fisik 79,1 persen, dan Jembatan Pang Jawa Tengah dengan progres 44,5 persen. Sisanya, 29 jembatan sudah selesai.

"Keempat, untuk penanganan jalan pasca tergenang banjir di Pantura Jawa, khususnya pada ruas Kudus – Pati – Rembang – Bulu akibat luapan Sungai Wulan dan Sungai Juwana, telah dilakukan penimbunan dan pemasangan sand bag untuk mencegah air masuk ke badan jalan. Pada H-10 penanganan selesai. Sementara untuk penanganan longsoran pada ruas Tomo Sumedang saat ini sudah fungsional untuk jalur lebaran 2023," kata Jubir Endra.

Kelima, untuk mengantisipasi titik rawan bencana, Jubir Endra mengatakan telah menyiapkan posko mudik Sapta Taruna di Pulau Jawa tersebar pada setiap provinsi di antaranya 8 Posko di Provinsi Banten, 23 Posko di Provinsi Jawa Barat, 22 Posko di Provinsi Jawa Tengah dan DIY, dan 9 Posko di Provinsi Jawa Timur.

"Terakhir, pada seluruh jalan nasional H-10 kita lakukan penghentian pekerjaan (kecuali rutin). Tidak boleh ada alat berat, tidak ada lubang, dan rumput pada bahu dan median bersih. Sementara untuk Jalur Pantura, perbaikan jalan berlubang ditargetkan selesai H-14 sebelum Lebaran," tutup Jubir Endra.

4 dari 4 halaman

Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023

Video Terkini