Liputan6.com, Jakarta - Leher tegang dan pusing bisa muncul setelah seseorang menyantap hidangan tinggi lemak, khususnya lemak jenuh. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia/PDPOTJI Dr (Cand.) dr Inggrid Tania, MSi.
Sedangkan makanan tinggi karbohidrat, Inggrid mengatakan, dapat berupa kue-kue kering dan makanan khas Lebaran.
Baca Juga
"Makanan tinggi karbohidrat seperti kue-kue kering, ketupat (makanan khas Lebaran). Kemudian yang tinggi lemak misalnya segala macam daging, ditambah santan, itu semua memang berlemak tinggi," ujar Inggrid, dilansir Antara.
Advertisement
Keluhan perut begah, mual, konstipasi dan diare juga bisa dialami segera bahkan dalam hitungan menit setelah seseorang menyantap hidangan tinggi lemak.
Kondisi tegang pada leher dan pusing menandakan aliran darah melambat dan hal ini sudah bisa dirasakan seseorang ketika satu kali mengonsumsi makanan tinggi lemak.
"Kalau aliran darah melambat, termasuk aliran darah ke otak itu juga menjadi lambat, akhirnya menimbulkan keluhan pusing. Kemudian biasanya pembuluh darah itu juga akan menjadi kaku, akhirnya menimbulkan tegang pada leher," Inggrid menjelaskan.
Pada individu yang mudah mengalami sembelit atau konstipasi, maka konstipasi akan semakin berat setelah makan makanan tinggi lemak. Demikian pula dengan orang-orang yang mudah mengalami diare. Mereka akan lebih mudah diare usai mengonsumsi makanan tinggi lemak.
Inggrid menambahkan, gejala-gejala tersebut belum langsung berhubungan dengan kolesterol lantaran proses lemak dimetabolisme tubuh hingga akhirnya menjadi kolesterol akan membutuhkan waktu.
"Makanan begitu masuk ke dalam tubuh lalu dicerna itu masih sebagai lemak yang nanti menjadi asam-asam lemak. Kemudian ada proses lagi, metabolisme di dalam tubuh, nanti membentuk kolesterol, misalnya LDL, HDL, kilomikron juga termasuk di dalamnya," jelas Inggrid.
Â
Macam-Macam Kolesterol
Kolesterol, menurut laman Kementerian Kesehatan, merupakan salah satu komponen dalam lemak yang diperlukan sebagai sumber kalori, membentuk dinding sel-sel tubuh, sebagai bahan dasar pembentukan hormon, vitamin D, getah empedu, dan sebagainya.
Ada beberapa jenis kolesterol dalam bentuk lipid dan protein antara lain LDL atau Low Density Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol jahat karena merupakan penyebab utama munculnya plak dalam pembuluh darah.
Kemudian ada HDL atau High Density Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol baik yang berfungsi mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh. Selanjutnya ada VLDL atau Very Low Density Lipoprotein yang digunakan untuk energi dan pemindahan lemak.
Ada pula Trigliserida, sejenis lemak yang dibutuhkan untuk pencernaan dan lipoprotein atau merupakan jenis kolesterol yang erat kaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Advertisement