Liputan6.com, Jakarta - Kiamat pasti terjadi dan merupakan keniscayaan. Hanya saja, manusia dan makhluk lainnya tidak tahu kapan waktu pasti terjadinya kiamat.
Ada berbagai hikmah kenapa waktu pasti datangnya hari kiamat dirahasiakan. Salah satunya adalah untuk menjaga konsistensi perilaku dan ibadah manusia.
Advertisement
Baca Juga
Bayangkan seandainya kiamat atau kematian seseorang bisa diketahui. Tentu saja, saat hari itu belum tiba, bisa jadi seseorang akan ugal-ugalan. Namun ketika mendekati hari kematian, orang itu akan bertobat dan terus menerus beribadah.
Banyak umat Islam yang khawatir dengan nasibnya di hari kiamat. Mereka takut tidak selamat di hari kiamat.
Sebab, pada yaumul hisab, amal dan perbuatan tiap orang akan ditimbang dan dihitung. Belum lagi, masa tunggu di Padang Mahsyar, manusia akan melewati berbagai kesukaran yang disebut dengan siksa di hari kiamat.
Imam Hanafi RA, mengajarkan amalan wirid tasbih yang bisa dibaca tiap pagi dan sore agar seseorang selamat di hari kiamat.
Simak Video Pilihan Ini:
Bacaan Tasbih Agar Selamat di Hari Kiamat
Mengutip laman nu.or.id, Bujairimi dalam Hasyiyah alal Iqna’ menceritakan pengalaman Imam Hanafi RA yang melihat Allah SWT dalam mimpi. Ketika sudah 99 kali bermimpi melihat Allah, Imam Hanafi RA berencana menanyakan sebuah amal yang menyelamatkan seorang hamba dari siksa dahsyat hari kiamat.
Allah kemudian menjawab pertanyaan sang Imam RA di mimpinya yang ke-100.
فقال سبحان وتعالى: من قال بالغداة والعشي "سبحان الأبدي الأبد، سبحان الواحد الأحد، سبحان الفرد الصمد، سبحان من رفع السماء بغير عمد، سبحان من بسط الأرض على ماء جمد، سبحان من خلق الخلق وأحصاهم عدد، سبحان من قسم الرزق ولم ينس أحد، سبحان الذي لم يتخذ صاحبة ولا ولد، سبحان الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد" نجا من عذابي. ذكره صاحب معجم الأحباب.
Allah berfirman, “Siapa saja yang membaca di pagi dan sore ‘Subhanal abadiyyil abad, subhanal wahidil ahad, subhanal fardis shomad, subhana man rofa’as sama’a bi ghoiri ‘amad, subhana man basathol ardho ‘ala ma’in jamad, subhana man khalaqol khalqo wa ahshohum ‘adad, subhana man qosamar rizqo wa lam yansa ahad, subhanal ladzi lam yattakhidz shohibatan wa la walad, subhanal ladzi lam yalid wa lam yulad wa lam yaqul lahu kufuwan ahad’, maka akan selamat dari siksa-Ku.”
Demikian disebutkan oleh penulis Mu’jamul Ahbab. Sepadat apapun, kita sebaiknya tidak membiarkan pagi dan sore meluncur tanpa mengucapkan pujian tasbih ini. Untuk menambah manis pagi dan sore, perlu juga menebarkan senyum kepada sesama makhluk. Wallahu a’lam.
Tim Rembulan
Advertisement