Liputan6.com, Jakarta - Tragedi penembakan di kantor MUI bikin heboh publik. Terlebih, pelaku penembakan, M (60 th) mengaku nabi atau lebih tepatnya wakil nabi.
Tak hanya mengaku nabi, dalam kesimpulan MUI sebelum ini menyebut bahwa ajarannya menyimpang. Namun, belum dijelaskan lebih lanjut seperti apa bentuk penyimpangan tersebut.
Bisa dipastikan, M adalah nabi palsu. Sebab, Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, dan tak ada lagi nabi setelahnya.
Advertisement
Baca Juga
Meski sudah ada penegasan tak ada lagi nabi setelah Rasulullah SAW, dalam sejarah muncul nabi-nabi palsu di dunia. Pun di Indonesia.
Padahal, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Rendahnya ilmu agama, literasi dan berbagai faktor lain membuat nabi palsu di Indonesia masih saja bisa mengumpukan pengikut cukup banyak.
Pada abad milenium, tercatat ada lima orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi penerus nabi Muhammad SAW. Untuk meyakinkan masyarakat tak jarang nabi palsu ini menggunakan cara aneh hingga maksiat.
Berikut ini adalah 5 nabi palsu yang bikin heboh Indonesia, mengutip Merdeka.com:
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Lia Aminuddin alias Lia Eden
Berpakaian putih dan bermahkotakan rangkaian bunga, Lia Aminuddin mendeklarasikan dirinya sebagai nabi dan Rosul sekaligus Imam Mahdi. Peristiwa goib yang menimpanya membuat perangkai bunga ini mampu menarik ratusan pengikut untuk masuk menjadi penganut Eden.
Tak tanggung-tanggung, janda berumur 67 tahun ini juga mengklaim bisa meramalkan kiamat, alhasil mulai dari cendikiawan, seniman dan artis terpikat oleh sabda Lia Eden.
Namun kedigdayaan nabi palsu ini runtuh saat Mahkamah Agung memutus Lia dengan 3 tahun penjara pada 2007 lalu. Sedikit demi sedikit pengikut sang nabi berkurang sampai saat ini hanya mencapai belasan orang.
Bahkan kegiatan istana tuhan yang merupakan kediaman Lia Eden di Senen pun sepi. Seorang pengikutnya mengatakan nabi palsu tengah beristirahat dan belum diperintahkan tuhan lagi untuk berdakwah.
Advertisement
2. Dedi Mulyana alias Eyang Ended
Nabi palsu Dedi Mulyana yang berasal dari Banten adalah nabi berperilaku bejat. Mengaku memperoleh wangsit dari musyawarahnya dengan jin di laut, nabi yang juga berprofesi sebagai dukun ini menyatakan kenabiannya.
Selama dua tahun Eyang Ended merekrut pengikutnya dengan prasyarat menyetor uang senilai 5 juta rupiah. Parahnya lagi, nabi ini mampu menipu 30 perempuan untuk melakukan ritual keagamaan dengan jalan berhubungan intim.
Perkosaan inilah yang membawa Eyang Ended 'pensiun' jadi nabi palsu. Polisi langsung membekuk Eyang Ended di tempat persembunyiannya di Lampung pada Juni 2005 silam.
3. Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam
Di tahun 2006, sosok Ahmad Musaddeq tenar di penjuru negeri dengan predikat nabi palsu. Betapa tidak, saat itu Mussadeq menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat, puasa dan ibadah wajibnya.
Seperti nabi-nabi palsu lainnya, Musadeq mendapatkan wangsit setelah selama 40 hari 40 malam bertapa di gunung Bunder, Bogor. Dinilai semakin meresahkan, Musadeq pun diamankan polisi hingga akhirnya bertobat.
Didampingi tokoh ulama, Musadeq menulis salat taubatnya di tiga lembar kertas HVS yang menyatakan dirinya kembali ke ajaran Islam pada tahun 2007.
Advertisement
4. Ashriyanti Samuda
Di usianya yang masih muda, Ashriyanti Samuda (30) sudah percaya diri mengatakan bahwa dirinya adalah nabi. Untuk merekrut pengikut, warga Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat.
Lucunya, selain menjadi nabi Ashriyanti pun berniat menyampaikan sabdanya pada Presiden 2014 nanti, lewat bukunya yang berjudul Pemimpin yang Diutus Cahaya dari Indonesia Timur for Presiden RI 2014.
Buku ilegal ini sampai ke MUI Maluku Utara, dengan cepat MUI setempat langsung mengadakan dialog dan pendekatan ke nabi palsu.
5. Sutarmin dari Gunung Lawu
Memasuki tahun 2013, sosok nabi palsu kembali muncul di lereng Gunung Lawu. Si nabi yang diketahui bernama Sutarmin adalah seorang guru agama yang meneruskan ajaran pendahulunya Rochmad.
Polres Karanganyar, langsung bergerak mengendus adanya aliran sesat yang diajarkan nabi palsu di lereng Gunung Lawu. Namun, hingga kini polisi belum mengungkap identitas dan lokasi nabi palsu tersebut.
Menurut penuturan MUI Karanganyar, Rochmad sendiri dan pengikutnya memang menyimpang dari ajaran Islam, yakni mengganti nama Nabi Muhammad dalam syahadat dengan nama Rochmad. Perbedaan lainnya adalah, pada salat wajib dan salat dhuha. Ajaran Rochmad disebarkan secara? tertutup, hanya khusus kepada anggota pengajiannya saja.
"MUI sudah beberapa kali mengundang tokoh yang menyebarkan ajaran berbeda dari kebanyakan syariat Islam yang ada di masyarakat, termasuk Rochmad dan penerusnya. Namun tidak pernah ditanggapi," ungkap Ketua MUI Karanganyar Zainuddin.
Zainudin berharap polisi segera menindak sang nabi palsu. "Kalau kata pak Kapolres, memang sudah dalam pemantauan, kami berharap agar segera diambil tindakan tegas, agar tidak membuat keresahan di masyarakat," pungkasnya.
Tim Rembulan
Advertisement