Liputan6.com, Jakarta - Dari masa ke masa, perjalanan ibadah haji selalu memunculkan kisah unik. Beberapa di antaranya bisa menjadi inspirasi, ibrah, maupun muhasabah.
Salah satu kisah masyhur adalah perjalanan haji ahli fiqih dan hadis, Syeikh Abdullah bin Mubarak yang terhalang dalam pemberangkatan haji. Namun, perjalanan haji ahli hadis ini ternyata digantikan oleh malaikat.
Berikut kisahnya,
Advertisement
Perjalanan Syeikh Abdullah bin Mubarak ke tanah suci Makkah terhenti ketika ia sedang singgah di kota Kufah, Irak. Dalam kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah Al Qulyubi, dikisahkan, Abdullah bin Mubarak melihat seorang perempuan sedang mencabuti bulu itik dan ia sempat bertanya tentang kondisi hewan sembelihannya tersebut.
"Ini bangkai atau hasil sembelihan yang halal?" tanya Abdullah memastikan.
Baca Juga
"Bangkai, dan aku akan memakannya bersama keluargaku," ujar perempuan tersebut.
Ulama ahli fiqih dan hadis kelahiran Marwa 118 H ini heran, di negeri Kufah bangkai ternyata menjadi santapan keluarga. Ia pun mengingatkan perempuan tersebut bahwa tindakannya adalah haram. Si perempuan menjawab dengan pengusiran.
Abdullah bin Mubarak pun pergi tapi selalu datang lagi dengan nasihat serupa. Berkali-kali. Hingga suatu hari perempuan itu menjelaskan perihal keadaannya. "Aku memiliki beberapa anak. Selama tiga hari ini aku tak mendapatkan makanan untuk menghidupi mereka."
Hati Abdullah bergetar. Segera ia pergi dan kembali lagi bersama keledainya dengan membawa makanan, pakaian, dan sejumlah bekal.
"Ambilah keledai ini berikut barang-barang bawaannya. Semua untukmu."
Tak terasa, musim haji berlalu dan Abdullah bin Mubarak masih berada di Kufah. Artinya, ia gagal menunaikan ibadah haji tahun itu. Dia pun memutuskan bermukim sementara di sana sampai para jamaah haji pulang ke negeri asal dan ikut bersama rombongan.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Kesaksian Sahabat Syeikh Abdullah bin Mubarak di Tanah Suci
Begitu tiba di kampung halaman, Abdullah disambut antusias masyarakat. Mereka beramai-ramai memberi ucapan selamat atas ibadah hajinya. Abdullah malu. Keadaan tak seperti yang disangkakan orang-orang.
"Sungguh aku tidak menunaikan haji tahun ini," katanya meyakinkan para penyambutnya.
Sementara itu, kawan-kawannya yang berhaji menyuguhkan cerita lain. "Subhanallah, bukankah kami menitipkan bekal kepadamu saat kami pergi kemudian mengambilnya lagi saat kau di Arafah?" Yang lain ikut menanggapi, "Bukankah kau yang memberi minum kami di suatu tempat sana?"
"Bukankah kau yang membelikan sejumlah barang untukku," kata satunya lagi.
Abdullah bin Mubarak semakin bingung. "Aku tak paham dengan apa yang kalian katakan. Aku tak melaksanakan haji tahun ini."
​​Hingga malam harinya, dalam mimpi Abdullah mendengar suara, "Hai Abdullah, Allah telah menerima amal sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu, menggantikanmu menunaikan ibadah haji, dan tentu saja pahalanya dilimpahkan kepadamu"
Syeikh Abdullah bin Mubarak meninggal di kediamnnya di daerah Hait, pada bulan Ramadan tahun 181 H selepas berperang melawan Romawi. (Sumber: Kemenag.go.id).
Tim Rembulan
Advertisement