Liputan6.com, Jakarta - Rukun iman ada enam. Dua di antaranya adalah iman kepada Allah dan iman kepada Rasulullah.
Pada pekan akhir bulan Syawal ini, redaksi menyajikan teks materi khutbah Jumat mengenai bagaimana memperkuat iman kepada Allah dan iman kepada Rasul-Nya.
Advertisement
Baca Juga
Islam merupakan agama yang memberikan keyakinan penuh terhadap tuhan Allah SWT dan Rasul Muhammad SAW. Sehingga semua umat Islam wajib meyakini dan mengetahui tentang adanya Allah dengan segala kesempurnaan-Nya, dan meyakini Rasulullah sebagai utusan-Nya dengan kesempurnaan ciptaan-Nya. Sehingga para Nabi adalah maksum (terjaga dari dosa dan kesalahan).
Naskah khutbah Jumat ini dinukil dari lampung.nu.or.id dengan judul 'Khutbah Jumat: Mari Teguhkan Iman Kita Kepada Allah swt dan Rasul-Nya'.
Semoga menjadi amal dan bermanfaat untuk masyarakat.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. أَمَّابَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (التوبة: ١١٩)
Hadirin yang dirahmati Allah swt,
Perbuatan-perbuatan baik, adakalanya dilakukan dengan anggota badan yang tampak (a'mâlul jawârih), seperti shalat, zakat, puasa, haji, sedekah, baca al-Qur’an, dan lain-lain; dan adakalanya dilakukan oleh hati yang tersembunyi (a'mâlul qalb), seperti kewajiban iman, ikhlas, tawakal dan lainnya.
Di antara seluruh perbuatan baik tersebut, baik yang tampak maupun yang dilakukan oleh hati, perbuatan yang paling utama dan mulia adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Al-Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw ditanya: Apakah amal yang paling utama? maka Nabi menjawab:
إِيْـمَانٌ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Artinya: Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, (HR al Bukhari).
Jadi perbuatan baik yang paling utama secara mutlak adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Iman adalah pondasi dari bangunan takwa. Tanpa iman, seseorang tidak akan meraih derajat takwa. Amal saleh yang dibangun di atas pondasi iman akan membentuk bangunan takwa. Iman adalah syarat diterimanya amal saleh. Sebanyak apa pun seseorang melakukan bentuk-bentuk amal saleh, maka itu semua tidak bernilai pahala dan tidak diterima oleh Allah swt, jika tidak dilandasi iman.
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,
Beriman kepada Allah adalah meyakini seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan sedikit pun bahwa Allah ada, tidak serupa dengan segala yang ada. Dia adalah satu-satunya Zat yang berhak dan wajib disembah. Dialah yang menetapkan, menentukan, menghendaki, menciptakan dan menakdirkan segala sesuatu. Juga meyakini bahwa Dia Mahasuci dari tempat, arah, bentuk dan segala sifat makhluk.
Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dia bukan benda yang tersusun dari bagian-bagian. Dia tidak berbentuk atau berukuran. Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak baginya dan Mahasuci dari segala sifat yang menunjukkan kekurangan dan kelemahan. Allah swt menegaskan tentang Zat-Nya:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الشورى: ١١)
Artinya: Tidak ada sesuatu apa pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, (QS asy-Syura: 11).
Rasulullah saw bersabda:
لَا فِكْرَةَ فِي الرَّبِّ (رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ فِي الْأَفْرَادِ وَالْبَغَوِيُّ فِي تَفْسِيْرِهِ)
Artinya: Tuhan tidak dapat dibayangkan, (HR ad-Daraquthni dalam al-Afrad dan al-Baghawi dalam Tafsirnya).
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh
Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab al-Fath ar-Rabbani:
اِنْفُوْا عَنْهُ مَا لَا يَلِيْقُ بِهِ، وَأَثْبِتُوْا لَهُ مَا يَلِيْقُ بِهِ
Artinya: Sucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya dan tetapkan bagi-Nya sifat-sifat yang layak bagi-Nya.
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani dalam kitab Nur azh-Zhalam ‘ala ‘Aqidat al-‘Awamm menyatakan:
وَكُلُّ مَا خَطَرَ بِبَالِكَ مِنْ صِفَاتِ الْحَوَادِثِ لَا تُصَدِّقْ أَنَّ فِي اللهِ شَيْئًا مِنْ ذٰلِكَ، وَلَيْسَ لَهُ مَكَانٌ أَصْلًا
Artinya: Dan semua yang terlintas dalam benakmu yang berupa sifat-sifat makhluk, jangan percaya bahwa terdapat pada Allah salah satu dari sifat-sifat makhluk tersebut. Allah sama sekali tidak menempati suatu tempat.
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh,
Sedangkan beriman kepada Rasulullah saw maknanya adalah meyakini dengan keyakinan yang pasti, tanpa tercampuri keraguan sedikitpun, bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, jujur dalam segala hal yang ia sampaikan dari Allah, baik berkaitan dengan halal-haram, perkara-perkara ghaib seperti malaikat, alam barzakh dan akhirat, ataupun tentang keyakinan bahwa segala sesuatu adalah takdir dan ketentuan Allah swt.
Nabi saw tidak pernah salah dalam satu pun di antara perkara-perkara yang telah beliau beritakan tersebut. Allah swt menguatkan Nabi Muhammad saw dengan mukjizat-mukjizat yang luar biasa, dan menunjukkan secara pasti akan kenabian dan kerasulannya. Seperti halnya para Nabi dan Rasul seluruhnya.
Allah swt menghiasi Nabi Muhammad dengan sifat yang jujur, amanah, terjaga dari perbuatan-perbuatan rendah dan hina (maksum). Sehingga tidak muncul darinya kekufuran sebelum diangkat menjadi nabi dan sesudahnya. Nabi Muhammad saw menyeru kepada kita semua untuk yakin dengan agama Islam, agama para nabi terdahulu, dan satu-satunya agama yang diridlai oleh Allah swt.
Ma‘âsyiral muslimîn hafidhakumullâh
Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan memberikan keberkahan, dan semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan membimbing kita semua di dalam agama-Nya. Sehingga ketika meninggal dunia ini, kita dalam keadaan husnul khatimah dan diridhai oleh Allah swt. Amin ya rabbal alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Advertisement
Khutbah II
إِنَّ الْحَـمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَشْكُرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ،وَعَلٰىإِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَرَضِيَ اللهُ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ:إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ،فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضٰالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما نَتَخوَّفُ، رَبَّنَاآتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى ويَنْهٰى عَنِ الفَحْشٰاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tim Rembulan
Simak Video Pilihan Ini: