Sukses

Hadiah Mobil Jaguar untuk UAS dan Kisah Rasulullah SAW Tolak Sedekah

Pendakwah kondang, Ustadz Abdul Somad atau UAS mendapat hadiah mobil mewah bermerek Jaguar. Mobil mewah berwarna hitam itu didapatkan dari salah satu penggemarnya di Kalimantan Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah kondang, Ustadz Abdul Somad atau UAS mendapat hadiah mobil Jaguar. Mobil mewah berwarna hitam itu didapatkan dari salah satu penggemarnya di Kalimantan Selatan.

“Spontan aja, memang cinta sama guru (UAS),” kata pemberi hadiah dikutip dari YouTube Hai Guys Official, Ahad (21/5/2023).

UAS kemudian memanjatkan doa-doa baik untuk keluarga pemberi hadiah mobil mewah. Ia memohon agar keluarganya diberkahkan hingga mendapat keturunan yang saleh-salehah.

“Semoga Allah berikan berkah keluarga harta, keturunan sholih-sholihah, diampuni segala kesalahan dan dosa. Dijadikan Allah keluarga sakinah mawaddah warahmah. Dijadikan keturunan penghafal Al-Qur’an, diberikan keistiqomahan iman dan Islam,” doa UAS. 

Setelahnya, UAS menjajal mobil hadiah itu. Sembari mengendarai, UAS berencana mobil yang sudah menjadi miliknya itu akan dilelang dan hasilnya untuk Pesantren Nurul Azhar Kalimantan.

“Beliau (pemberi) pun setuju. Pahalanya sama-sama dapat kita. Beliau dapat, kita pun dapat. Orang Kalimantan yang membeli pun dapat. Itung-itung akadnya wakaf berhadiah mobil. Mobilnya kita lelang,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Rasulullah SAW rupanya juga orang yang menerima hadiah. Sebaliknya, Nabi SAW menolak sedekah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Rasulullah SAW Terima Hadiah dan Tolak Sedekah

Bicara hadiah berbeda dengan sedekah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hadiah adalah pemberian (kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan). Hadiah diberikan karena kecintaan atau penghormatan seseorang.

Sedangkan arti sedekah dalam KBBI adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai kemampuan pemberi. Sedekah diberikan dengan maksud menyucikan harta.

Rasulullah SAW akan menerima hadiah dari orang lain. Sebaliknya, ia dan keluarganya tidak akan menerima sedekah dari orang lain.

Mengutip Islamweb, Rasulullah SAW bersabda,

لَوْ دُعِيتُ إِلَى كُرَاعٍ لأَجَبْتُ، وَلَوْ أُهْدِىَ إِلَىَّ ذِرَاعٌ أو كراع لَقَبِلْت

ArtinyaL “Jikalau aku diundang (makan) lengan kambing atau betisnya (kikil), sungguh aku akan menghadirinya. Dan jikalau aku diberi hadiah (kedua hal itu) pasti akan aku terima.”

Dalam hadis lain yang diriwayatkan Abu Hurairah, disebutkan:

 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أُتِيَ بطعام سأل عنه: أهديّة أم صدقة؟ 

Artinya: “Rasulullah SAW ketika diberikan makanan akan selalu bertanya: apakah ini hadiah ataukah ini sedekah?

فإن قيل: صدقة قال لأصحابه: كلوا ولم يأكل، وإن قيل: هديّة ضرب بيده صلى الله عليه وسلم فأكل معهم

Artinya: “Apabila makanan itu dikatakan sedekah, maka Nabi akan memerintahkan sahabatnya untuk memakan bagi yang belum makan, namun apabila makanan itu dijawab sebagai hadiah, maka Nabi menerimanya dan memakannya secara bersama-sama.”

Mengutip alhasanah.or.id, setidaknya ada beberapa alasan yang disimpulkan para ulama alasan Rasulullah SAW dan keluarganya tidak diperbolehkan menerima sedekah. 

Dua di antaranya karena zakat dan sedekah adalah ‘kotoran’ manusia yang pemberiannya ditujukan untuk membersihkan harta yang dimilikinya. Alasan berikutnya karena bagian keluarga nabi telah tercukupi dari harta rampasan perang di Baitul Maal. Wallahu’alam.