Sukses

Top 3 Islami: Kenapa Jenazah Jemaah Haji Tak Dimakamkan di Negara Asal?

Pertama adalah pemakaman jenazah jemaah haji yang meninggal. Kemudian, kabar menarik lainnya, yakni jemaah haji kelaparan saat pesawat delay. Berikut top 3 Islami

Liputan6.com, Jakarta - Topik haji menjadi yang paling populer pada Sabtu (27/5/2023). Perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com tersedot oleh kabar dari tanah suci.

Pertama adalah pemakaman jenazah jemaah haji yang meninggal. Kemudian, kabar menarik lainnya, yakni jemaah haji kelaparan saat pesawat delay.

Sementara, ketiga, adalah idola para petugas haji, Mbah Harun, jemaah haji tertua Indonesia yang telah tiba di tanah suci.

Selengkapnya, baca top 3 Islami berikut ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Penyebab Jenazah Jemaah Haji Tidak Dimakamkan di Negara Asal

Liputan6.com, Jakarta - Setiap musim haji, selalu ada yang meninggal di tanah suci, baik Makkah ataupun Madinah. Pun dengan musim haji 2023 ini.

Baru baru ini, kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah meninggal dunia saat belum lama tiba di Kota Madinah, Arab Saudi, Kamis (25/5/2023) dini hari waktu setempat.

Jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia saat menjalani ibadah haji, maka jenazahnya tidak bisa dibawa pulang ke Tanah Air. Hal ini sesuai dengan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.

Secara otomatis, ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal saat sedang ibadah umrah atau haji, maka pihak keluarga sudah mengikhlaskan untuk jenazahnya dikubur di sana.

Selengkapnya

3 dari 4 halaman

2. Viral Jemaah Haji Indonesia Kelaparan Saat Pesawat Delay, Kok Bisa?

Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman tak mengenakkan dialami oleh jemaah haji kloter 4 Embarkasi Jakarta Bekasi kelaparan saat pesawat Saudi Arabia Airlines mengalami delay. Mendadak sontak, kabar itupun beredar viral di media sosial.

Atas peristiwa itu, Kementerian Agama menyayangkan kelalaian Saudi Airlines saat terjadi delay penerbangan haji pada Kamis, 25 Mei 2023.

Pada saat peristiwa terjadi, jemaah kloter 4 asal Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) mengaku tidak mendapatkan kompensasi seperti snack, minuman, dan makanan.

"Kami menyayangkan hal ini terjadi. Bahkan saat itu, tidak ada pihak Saudia Airline yang berkoordinasi dengan pihak embarkasi. Kami tahu belakangan, dan langsung protes," ujar Ajam, Jumat (26/5/2023).

"Kami sudah menerima surat permohonan maaf, tapi kami berharap Saudi Airlines tidak sekedar meminta maaf. Kompensasi kepada jemaah, harus diberikan. Jangan sampai peristiwa semacam ini terjadi lagi," sambungnya, dikutip dari laman kemenag.

Ajam menyampaikan, sesuai Undang-undang Penerbangan Pasal 146 disebutkan ketika jadwal terbang mengalami keterlambatan, pihak maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang, kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional.

"Termasuk penyediaan snack, makanan, bahkan kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp.300.000,00 kalau keterlambatan lebih dari 240 menit," ujar Ajam.

Selengkapnya

4 dari 4 halaman

3. Kisah Mbah Harun Jemaah Haji Tertua, Daftar Tunggu 2046 tapi Berangkat Tahun Ini

Liputan6.com, Jakarta - Bak ketiban pulung, Mbah Harun, yang kini berusia 119 tahun bisa berangkat musim haji 2023 ini. Jemaah haji tertua Indonesia ini sebenarnya masuk daftar tunggu pemberangkatan tahun 2046.

Tentu saja, keberangkatan kakek bernama lengkap Harun bin Senar ini adalah karunian Allah SWT.

Segera saja, nama Mbah Harun cepat populer, di tengah jemaah haji maupun para petugas. Mbah Harun, sebagaimana jemaah haji lansia lainnya, begitu diperhatikan oleh petugas haji.

Syahdan, Mbah Harun tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (26/5/2023) dini hari. Kondisinya sehat.

Pria asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini bersama 449 jemaah lainnya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB-6.

Di usianya yang sudah sepuh, Mbah Harun terlihat sehat. Tak ada raut kelelahan di wajah jemaah haji tertua Indonesia ini.

Dia juga menjawab pertanyaan petugas dengan baik. Bahkan, ketika ditanya petugas atas kondisi kesehatannya, dia langsung berdiri untuk menunjukkan kalau dirinya masih kuat dan bisa berjalan.

Selengkapnya