Sukses

Top 3 Islami: Kata Buya Yahya Soal Konser Coldplay hingga Perjuangan Siti Hajar yang Lahirkan Sa'i

Konser grup band Coldplay dan segala kontroversi yang menyertainya menuai perhatian masyarakat Indonesia, tak terkecuali pembaca kanal Islami Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Konser grup band Coldplay dan segala kontroversi yang menyertainya menuai perhatian masyarakat Indonesia, tak terkecuali pembaca kanal Islami Liputan6.com.

Tak aneh jika lantas topik mengenai konser Coldplay masuk jajaran top 3 Islami.

Kali ini, yang disoroti bukanlah soal LGBT, melainkan berbagai hal terkait konser, seperti calo tiket. Topik ini mengemuka usai ditanyakan oleh jemaah majelis Al Bahjah, kepada pengasuhnya KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.

Berikutnya masih terkait haji, kota suci dan segala pernak-perniknya. Pertama yakni mengenai sejarah Ka'bah. Siapa yang pertama kali menutup Ka'bah dengan kiswah, sebagaimana yang kita kenal hari ini.

Kemudian, ada pula sejarah ritual sa'i, lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Syahdan, Siti Hajar atau Hajar RA istri Nabi Ibrahim AS mencari-cari air karena anaknya, Ismail AS menangis kehausan di tengah padang pasir.

Selengkapnya, mari simak top 3 Islami Kamis (31/5/2023).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Bukan LGBT, Ini Sisi Lain Konser Coldplay yang Disorot Buya Yahya

Konser Coldplay di Indonesia akan berlangsung pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Konser grup band asal Inggris itu disambut antusias oleh penggemarnya di Tanah Air walau harus merogoh kocek lebih dalam.

Meski demikian, ada sebagian kelompok yang menolak konser Coldplay dihelat di Indonesia. Salah satu alasannya karena grup band asal Inggris itu dianggap mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Terkait hal ini, seorang peserta kajian Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya tentang konser tersebut. Penanya kemudian menyoroti soal calo tiket konser yang menjual beberapa kali lipat di platform toko online.

“Saya hamba Allah dari Jakarta, saat ini sedang ramai isu tentang akan diadakannya konser grup musik dari luar negeri yang mendukung LGBT. Ada yang mendukung dan banyak juga yang menolak,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (31/5/2023).

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Sa'i dan Kesaksian Bukit Shafa dan Marwah Atas Perjuangan Ibu Demi Anaknya

Sa'i merupakan ritual yang merupakan bagian dari ibadah haji dan umrah. Secara sederhana, sa'i adalah lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.

Perlu diketahui, lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah ini merupakan  tapak tilas perjuangan ibu nan agung, Hajar RA atau Siti Hajar, yang sedang berusaha mencari air untuk anaknya, Ismail AS.

Bukit Shafa dan Marwah adalah dua bukit yang menjadi saksi perjuangan Siti Hajar istri Nabi Ibrahim AS. Kala itu, Nabi Ibrahim harus meninggalkan Siti Hajar yang baru melahirkan Nabi Ismail AS untuk sebuah perintah.

Tatkala Siti Hajar mulai kehabisan persediaan air, dia bolak-balik melintasi Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari sumber air, namun tidak kunjung mendapatkan. Di sinilah kita disuruh napak tilas perjuangannya dengan melakukan sa'i.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 158 :

اِنَّ الصَّفَا وَالۡمَرۡوَةَ مِنۡ شَعَآٮِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنۡ حَجَّ الۡبَيۡتَ اَوِ اعۡتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡهِ اَنۡ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ؕ وَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا ۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيۡمٌ

Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah : 158).

Sekengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Sejarah Ka'bah: Siapa yang Pertama Kali Menyelimutinya dengan Kiswah?

Jemaah haji dan umrah umumnya memiliki mimpi bisa mendekati Ka'bah, menyentuhnya, dan bahkan menciumnya.

Akan tetapi, seseorang tak bisa menyentuh ka'bah secara langsung. Ada lapisan kain yang menutupi Ka'bah.

Lapisan berwarna hitam yang menyelimuti Ka'bah adalah kain Kiswah. Saat ini bisa kita saksikan adalah sutra berwarna hitam dan berhiaskan ornamen berlapiskan benang emas.

Sebelumnya warna kain kiswah pernah berubah-ubah, tergantung kondisi ekonomi saat itu. Kiswah atau kain hitam yang menyelimuti Ka’bah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.

Perubahan itu tidak hanya dari segi jenis kain dan warna kiswah saja, tetapi juga dari segi siapa yang ‘bertanggung jawab’ untuk menyediakannya, ornamen-ornamen yang menghiasinya, dan waktu pergantiannya.

Hingga akhirnya seperti saat ini, di mana kain kiswah Ka’bah adalah sutra hitam, diproduksi oleh sebuah pabrik khusus—yang didirikan oleh otoritas Arab Saudi, dan diganti dengan kain baru setahun sekali—setiap tanggal 9 Dzulhijjah.

Selengkapnya baca di sini