Sukses

Ingat! Seluruh Layanan untuk Jemaah Haji di Bandara Arab Saudi Gratis, Termasuk Kursi Roda

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Kasi Linjam) PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara, Maskat menegaskan, seluruh layanan untuk jemaah haji baik di Bandara Madinah maupun Bandara Jeddah tidak dipungut biaya alias gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar seorang jemaah haji dari embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC) diminta uang oleh petugas Saudi Ground Service (SGS) saat tiba di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Jemaah tersebut diminta petugas SGS yang mendorong kursi roda dari dalam bandara.

Terkait hal ini, Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Kasi Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara, Maskat menegaskan, seluruh layanan untuk jemaah haji baik di Bandara Madinah maupun Bandara Jeddah tidak dipungut biaya alias gratis.

Layanan tersebut mulai dari kursi roda hingga mobil golf yang biasa digunakan untuk mengantar jemaah dari bandara menuju bus.

"Oleh karena itu apabila ada pihak yang minta imbalan jasa atau apapun, itu tidak sesuai dengan ketentuan dan harus dilaporkan ke petugas haji," ujar Maskat saat ditemui di Bandara AMAA, Madinah, Sabtu (3/6/2023).

Dia menjelaskan bahwa akses petugas PPIH di Bandara Madinah terbatas hanya mulai dari pemeriksaan X-Ray sampai tempat parkir bus yang akan mengantar jemaah ke hotel. Sementara sejak jemaah turun pesawat hingga pemeriksaan X-Ray akan dilayani oleh otoritas bandara melalui petugas SGS.

"Jadi fasilitas bandara yang disiapkan oleh Saudi Ground Service itu gratis. Memang mereka yang ditugaskan untuk melayani jemaah yang memakai kursi roda," katanya.

2 dari 2 halaman

Kabar Jemaah Haji Dimintai Uang Jasa

Maskat mengakui bahwa dirinya sempat mendapatkan informasi terkait adanya jemaah yang dimintai uang jasa mendorong kursi roda di bandara.

Namun, pihaknya tidak bisa mengklarifikasi karena jemaah tersebut sudah berangkat ke hotel di dekat Masjid Nabawi. Begitu juga tidak ada bukti valid yang menunjukkan adanya pemerasan.

"Kami tentu melakukan koordinasi melalui pimpinan kami bapak Kadaker dengan otoritas Bandara terutama tim SGS ya, karena mereka yang melayani jemaah haji lansia yang membutuhkan kursi roda," kata Maskat menandaskan.