Liputan6.com, Jakarta Otoritas Arab Saudi mengumumkan batas akhir penerbitan izin visa umrah mulai hari ini, Minggu (4/6/2023). Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Pengumuman ini disebar salah satunya lewat akun Twitter resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi @MoHU_En pada 3 Juni 2023.
Baca Juga
Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Arsad Hidayat menjelaskan, pengumuman tersebut berlaku bagi jemaah dengan visa umrah, bukan jemaah dengan visa haji.
Advertisement
“Benar disampaikan bahwa tanggal 4 Juni ini adalah batas akhir penerbitan visa bagi jemaah umrah dan tanggal 18 Juni adalah batas terakhir jemaah umrah meninggalkan Arab Saudi menuju tanah airnya masing-masing,” kata Arsad saat dikonfirmasi tim Media Center Haji (MCH), Minggu (4/6/2023).
Menurutnya, proses kepulangan jemaah umrah ini akan berakibat pada kian padatnya lalu lintas jemaah di bandara. Sebab, di samping kumpulan jemaah umrah yang akan pulang, juga ada pula jemaah haji yang baru tiba di Tanah Suci.
Karena itu Arsad mengimbau bagi jemaah umrah untuk segera menyiapkan kepulangan. Menurut Arsad, hotel-hotel di Arab Saudi pun biasanya sudah mulai mengalami kenaikan harga seiring dengan kian banyaknya jemaah haji yang masuk dari berbagai negara.
“Dan yang paling penting juga, mereka harus comply (patuh) terhadap aturan bahwa tanggal 18 Juni atau 29 Dzulqa’dah mereka sudah harus keluar meninggalkan Arab Saudi, pulang ke negaranya atau ke wilayahnya masing-masing,” ujar Arsad.
Pemerintah Arab Saudi Ingin Beri Layanan Terbaik bagi Jemaah Haji
Jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Tanah Suci pada Rabu, 24 Mei 2023. Terkait hal ini, Pemerintah Arab Saudi melalui Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah, Muhammad Abdurrahman Al Bijawi menyatakan kesiapan negaranya menerima jemaah haji asal Indonesia.
Salah satu inovasi yang akan kembali diterapkan dalam menyambut jemaah haji Indonesia yakni fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
"Kita akan melihat tanggal 24 Mei atau 5 Zulqaidah saat kedatangan jemaah haji Indonesia. Kita akan bersama-sama menyambutnya," ujar Abdurrahman.
Hal ini disampaikan Abdurrahman saat memberikan pernyataan pers usai menerima kunjungan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid di kantornya, di Madinah, Senin (22/5).
Dia mengaku sangat senang menerima kunjungan misi haji Indonesia. "Kami sudah sangat rindu untuk memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia yang sangat tertib dan baik," ujarnya.
Tiga bulan lalu, kata dia, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah berkunjung ke Jakarta untuk melihat persiapan Bandara Soekarno-Hatta dalam menerapkan fast track. Dengan fast track, waktu pemrosesan oleh imigrasi Arab Saudi dapat dipangkas.
Bila pelayanan standar proses imigrasi memakan waktu 2 jam lebih, dengan jalur cepat ini pemrosesan di bandara Arab Saudi hanya butuh sekitar 30 menit. Dengan begitu, jemaah tidak perlu berlama-lama mengantre di bandara, sehingga bisa langsung naik bus yang disediakan PPIH untuk diantar ke hotel.
"Kami sangat berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji dan itu merupakan perintah langsung dari Raja Salman agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, dengan khusyuk, dan kembali ke Tanah Airnya mendapatkan haji mabrur," papar Abdurrahman.
Advertisement