Liputan6.com, Jakarta - Dajjal diyakini akan keluar sebelum hari kiamat. Keluarnya Dajjal juga menjadi pertanda datangnya kiamat.
Diriwayatkan, Dajjal akan keluar dan bikin kekacauan di mana-mana, terkecuali dua tanah haram, Makkah dan Madinah. Dajjal akan mengumpulkan pengikut dan menjadikan mereka kafir.
Advertisement
Baca Juga
Pada masa itu, dunia rusak. Umat Islam digambarkan hidup dalam ketakutan dan tekanan. Keluarnya dajjal adalah tanda kiamat sudah sangat dekat.
Mereka diancam, mengikuti si Kafir atau terbunuh. Dajjal menebar ancaman, sekaligus membujuk dengan berbagai kenikmatan semu.
Kemudian, akan datang masa terbunuhnya Dajjal. Adalah Nabi Isa AS yang membunuh Dajjal.
Lantas, di mana Nabi Isa membunuh Dajjal?
Simak Video Pilihan Ini:
Terbunuhnya Dajjal
Kemudian Dajjal akhir zaman inilah yang dibunuh oleh Nabi Isa ibn Maryam
يخرج الدجال من أمتي فيمكث أربعين فيبعث الله عيسى بن مريم كأنه عروة بن مسعود الثقفي فيطلبه فيهلكه
"Dajjal itu keluar dari umatku. Ia tinggal (di bumi) selama empat puluh. Kemudian Allah mengutus Isa ibn Maryam yang seolah seperti Urwah Ibn Mas'ud at-Tsaqafy (nama seorang sahabat nabi). Kemudian Isa ibn Maryam mencari Dajjal itu dan membunuhnya. (Hadits riwayat Imam Ahmad [2/166]; hadits riwayat Imam Muslim [2940]; Imam Al-Hakim [4/550]).
Tentu menarik, dalam hadis ini bukan orang lain yang diserupakan dengan Isa, tapi Isa ibn Maryam yang turun itu seolah diserupakan dengan salah satu sahabat nabi. Sehingga tidak ada bagian apa pun selain Nabi Isa ibn Maryam di sini.
Advertisement
Pintu Lud
Di Manakah Dajjal Dibunuh Isa? Dari An-Nawwas bin Sam’an berkata,
“Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon kurma.
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau napasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa ibn Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga.” (HR Muslim no. 2937).
Tim Rembulan