Sukses

Alami Dimensia, Kakek Juhani yang Viral Kini Sudah Stabil dan Siap Ibadah Haji

Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter 1 Embarkasi Kertajati (KJT-01) dr Amalia Pratiwi mengatakan, Juhani memang didiagnosa oleh dokter spesialis jiwa Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah mengalami demensia.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat jemaah haji lanjut usia (lansia) yang viral karena minta turun dari pesawat untuk memberi makan ayam peliharaannya? Ya, dialah Kakek Juhani. Jemaah haji berusia 95 tahun ini ternyata mengalami dimensia atau penurunan daya ingat.

Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter 1 Embarkasi Kertajati (KJT-01) dr Amalia Pratiwi mengatakan, Juhani memang didiagnosa oleh dokter spesialis jiwa Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah mengalami dimensia.

“Diagnosanya memang demensia. Pertama, karena usianya lebih dari 60 tahun sehingga mengalami penurunan hilang ingatan,” katanya, Minggu kemarin (4/6/2023).

Saat ditemui di Hotel Front Tiba Madinah, TKH ini sedang menghibur Kakek Juhani. Menurutnya, saat kejadian viral tersebut, Kakek Juhani tidak mengetahui jika dirinya ada di pesawat dan sedang perjalanan haji.

“Yang dia ingat, dia ingin turun pesawat, kasih makanan untuk ayam-ayamnya. Padahal itu sudah sampai di bandara Madinah,” paparnya.

Setibanya di Madinah, TKH Kloter KJT-01 langsung mengkonsultasikan hal itu dengan dokter spesialis yang ada di KKHI Madinah.

“Setelah itu, diberi obat penenang agar Abah Juhani lebih tenang. Allhamdulillah dia bisa lebih tenang sekarang dan sadar kalau dia akan menunaikan ibadah haji,” urainya.

2 dari 2 halaman

Kegelisahan Terjadi 2 Jam Setelah Naik Pesawat

Dia mengungkapkan, kegelisahan Juhani terjadi setelah dua jam di atas pesawat terbang. Jemaah haji lansia yang tergabung dalam Kloter KJT-01 ini sudah tidak mau duduk, dan bolak-balik ke depan sampai belakang. Apalagi ini merupakan pengalaman pertamanya naik pesawat.

“Kemungkinan besar, abah ini cemas karena tidak pernah naik pesawat. Dia gelisah ada di suasana yang baru dan tidak ada yang mengenalnya,” paparnya.

Sekarang, kata dia, perkembangannya sangat luar biasa. Abah Juhani lebih tenang dan sudah siap melaksanakan ibadah haji. “Secara fisik, abah memang masih kuat. Hanya kalah dalam ingatannya saja. Abah juga beberapa kali salat berjamaah di Masjid Nabawi,” lanjutnya.