Liputan6.com, Jakarta - Dalam khazanah Islam, Hajar Aswad bukan batu biasa yang berasal dari bumi. Diriwayatkan, hajar aswad dikirim dari surga oleh Malaikat Jibril.
Baca Juga
Advertisement
Semula, hajar aswad berwarna putih susu. Namun perlahan, batu tersebut menghitam sehingga kemudian disebut hajar aswad atau batu hitam.
Dalam sejarah, hajar aswad pernah hilang dalam tragedi berdarah yang dilakukan oleh kelompok Qaramithah. Selama 22 tahun, Ka'bah tanpa hajar aswad.
Artikel ini menuai perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com bersama dua artikel lainnya, soal cuaca ekstrem dan penetapan Hari Idul Adha Ormas Islam Muhammadiyah.
Selengkapnya, mari simak top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Cuaca Panas Ekstrem di Makkah, Jemaah Lansia Diimbau Tak Paksakan Diri Beribadah
Para jemaah haji lansia diminta untuk tak memaksakan diri beribadah di Tanah Suci. Sebab, kini cuaca di Madinah dan Makkah sedang panas, mencapai 43 derajat Celsius.
Dalam kondisi cuaca panas ini, jemaah haji lansia dikhawatirkan terganggu kesehatannya jika memaksakan diri beribadah selayaknya jemaah haji yang berusia muda.
Sebagai pihak yang bersinggungan langsung dengan jemaah, KBIHU diminta ikut mengedukasi jemaah agar tidak memaksakan diri dalam beribadah.
“KBIHU sangat dekat dengan jemaah. Di tengah cuaca di Makkah yang demikian panas, serta jemaah lansia yang juga banyak, kami ajak KBIHU untuk mengedukasi jemaahnya agar tidak memaksakan diri dalam beribadah,” kata Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution saat ditemui di kantor Daker Makkah, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, Kementerian Agama yang tahun ini mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’ maka KBIHU juga harus memiliki komitmen dalam menyukseskan penyelenggaraan haji yang ramah lansia. Dukungan itu setidaknya bisa dilakukan dalam aspek layanan dan manasik.
Advertisement
2. Kisah Hajar Aswad Hilang 22 Tahun Akibat Tragedi Berdarah Qaramithah
Hajar Aswad yang terletak di salah satu sisi Ka’bah dikatakan batu suci dari surga. Menciumnya adalah sunnah dan akan mendapatkan pahala.
Sebab, dahulu Nabi Muhammad SAW pernah menciumnya.
Batu berwarna hitam ini bagi umat Islam sangat istimewa, orang dari penjuru dunia berebut ingin mencium, atau hanya menyentuhnya saja. Batu ini ikon sakral bagi umat Islam.
Jumlah orang yang ingin menyentuh dan menciumnya dalam satu tahun jutaan orang. Mereka berbondong-bondong ke kota suci Makkah, baik haji maupun umrah.
Namun begitu, ternyata dalam catatan sejarah, pernah hilang dicuri segerombolan perampok dalam tragedi berdarah.
Dilansir dari nu.or.id batu yang amat dimuliakan itu pernah dicuri oleh sekawanan perampok yang menyebabkan Ka’bah tanpa Hajar Aswad dalam waktu 22 tahun.
3. Kapan Idul Adha 2023? Ini Tanggal Muhammadiyah dan Jadwal Sidang Isbat Pemerintah
Kapan Hari Raya Idul Adha 2023 menjadi pertanyaan umum sebagian orang Islam akhir-akhir ini. Mengetahui waktu Idul Adha tahun ini sangat penting khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban.
Idul Adha merupakan salah satu hari raya dalam agama Islam setelah Idul Fitri. Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya jatuh pada 10 Dzulhijjah. Pada hari raya tersebut umat Islam disunnahkan sholat id dan menyembelih hewan kurban.
Sholat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah pagi hari. Sedangkan waktu penyembelihan hewan kurban setelah sholat Idul Adha dan tiga hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah).
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia belum menetapkan Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh tanggal berapa dalam kalender Masehi.
Jika mengacu pada kalender 2023, Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Pun dengan SKB 3 menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama yang menuliskan tanggal 29 Juni 2023 sebagai Hari Raya Idul Adha.
Advertisement