Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah berkali-kali mengingatkan jemaah haji Indonesia gelombang dua agar sudah mengenakan pakaian ihram sejak di embarkasi Tanah Air. Hal ini salah satunya sebagai langkah antisipasi agar jemaah haji tidak melanggar larangan ihram.
Namun ternyata masih banyak jemaah haji laki-laki yang memakai pakaian berjahit begitu tiba di Bandara Jeddah. Ada juga yang sudah mengenakan ihram tapi masih memakai jaket atau baju batik, bahkan celana. Padahal sebagian jemaah mengaku sudah niat ihram di atas pesawat saat melintasi wilayah Yalamlam.
Baca Juga
Terkait hal ini, Kepala Seksi Bimbingan Ibadah (Kasi Bimbad) PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Khairun Naim menyatakan bahwa jemaah yang sudah benar-benar niat ihram di atas pesawat tapi masih memakai pakaian berjahit maka dikenakan denda membayar dam.
Advertisement
"Kalau dia di atas sudah niat umrah, jelas niat bukan ikut-ikutan, tentu kena dam. Sudah jelas itu melanggar larangan ihram," ujarnya saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Minggu malam (11/6/2023).
Jemaah haji Indonesia yang masuk Makkah melalui Jeddah memiliki dua opsi miqat makani (batas tempat dimulainya ihram umrah), yakni di Yalamlam dan Bandara Jeddah. Nantinya mereka akan langsung melakukan ibadah umrah haji atau umrah wajib setibanya di Tanah Suci.
"Tapi kan jemaah kita ini enggak semua ngerti agama, banyak yang ikut-ikut (niat). Jadi husnudzonnya karena itu kebanyakan lansia, ngakunya udah niat di atas tapi dia masih pakai peci, jaket, kaos kaki. Kok dipakai pak udah niat? 'Dingin'. Gitu kan. Artinya beliau ini tidak ngerti, enggak paham," ucap Khairun Naim.
"Nah di sini lagi kita ulang (niatnya), kita ingatkan kalau sudah niat ihram itu dilarang pakai pakaian berjahit," sambungnya.
Petugas Diminta Ingatkan Seluruh Jemaah
Lebih lanjut, dia meminta kerja sama para petugas kloter yang belum berangkat, tak terkecuali pembimbing yang ada di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar mengajak seluruh jemaahnya mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air. Hal ini untuk memudahkan persiapan ibadah umrah para jemaah.
"Karena kalau sudah tiba di Jeddah, belum tentu ada kesempatan. Kalaupun ada kesempatan belum tentu waktunya lapang, pasti akan diburu-buru. Tapi kalau kita sudah pakai pakaian ihram, nanti kita sampai di Jeddah tinggal sholat dua rokaat kemudian niat. Lebih mudah, lebih praktis, tidak perlu mandi lagi dan sebagainya," ucap Khairun Naim memungkasi.
Advertisement