Liputan6.com, Jakarta - Doa dan dzikir menjadi salah satu hal penting yang selalu dipanjatkan umat Islam saat melaksanakan ibadah umrah dan haji. Doa sendiri merupakan salah satu perintah Allah sebagai jalan untuk mendekatkan jarak antara hamba dengan Tuhannya.
Hakikat doa juga merupakan bentuk penghambaan seseorang, bahwa tidak ada yang berhak diminta kecuali Allah SWT.
Baca Juga
Pada zaman Rasulullah, para tamu Allah tak henti berdoa saat melangsungkan rukun Islam kelima tersebut. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 200-201 yang artinya:
Advertisement
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Amirullah Syarbini dalam buku Doa-Doa Khusus Manasik Haji menyebutkan bahwa doa dan haji adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Nabi Muhammad SAW, kata dia, selalu memperbanyak doa dan zikir saat haji dan umrah, supaya ibadahnya lebih sempurna.
Syarbini bahkan menyebut semua jenis doa dalam rangkaian ibadah haji sejak keluar rumah, naik kendaraan, masuk pemondokan, umrah, puncak haji, sampai kembali ke tanah air.
Namun lafaz doa yang beragam bagi sebagian orang dianggap menyulitkan. Sementara disebut dalam buku Doa dan Zikir Haji & Umrah, Tim Kementerian Agama (Kemenag) menyebut tidak banyak hadits sahih yang menjelaskan tentang doa dan zikir khusus saat Nabi melakukan tawaf dan sa'i.
Umumnya doa yang dibaca adalah doa-doa keseharian beliau yang sejatinya tidak ada kaitannya dengan tawaf dan sa'i.
Tetap Dianggap Sah
Koordinator Bimbingan Ibadah (Bimbad) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, KH Ahmad Wazir Ali menyatakan, jemaah yang tidak hafal doa dan zikir khusus selama menjalankan rangkaian ibadah haji, maka ibadahnya tetap dianggap sah.
"(Ibadah haji tetap) sah. Enggak apa-apa. Lebih baik baca doa sapu jagat," kata Kiai Wazir kepada tim Media Center Haji (MCH) saat ditemui di Madinah.
Adapun doa sapu jagat yang dimaksud adalah: Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzabannaar.
Artinya, "Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka."
Kiai Wazir juga menyarankan jemaah yang tidak hafal doa dan zikir khusus haji dan umrah dapat membaca tasbih yang berbunyi, "Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahuakbar."
Advertisement