Liputan6.com, Jakarta - Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci sudah mencapai 62 orang. Jumlah ini berdasarkan data terbaru Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per Kamis, 15 Juni 2023 pukul 08.45 Waktu Arab Saudi (WAS).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid mengatakan, seluruh jemaah haji yang wafat di Tanah Suci akan mendapatkan hak-haknya mulai dari pengurusan jenazah hingga asuransi jiwa untuk ahli warisnya.
Baca Juga
Untuk pemakaman, Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan lahan pemakaman bagi jemaah haji yang wafat baik di Madinah, Jeddah, maupun Makkah.
Advertisement
"Bagi para jemaah yang meninggal, dilakukan proses pemakaman. Kalau di Madinah Pemerintah Arab Saudi menyiapkan beberapa lokasi, tergatung pada situasi, ketersediaan, dan kesiapan lahan. Bahkan ada yang bisa di Baqi," ujar Subhan di Jeddah.
Sementara yang wafat di Makkah, Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jemaah tersebut bisa dimakamkan di Pemakaman Ma'la. Meski begitu, dia mengakui tidak mudah jemaah haji bisa dimakamkan di Ma'la.
"Tentu saja ada kriteria yang bisa dimakamkan di Ma'la. Tapi secara terbuka dan siap dipakai itu (pemakaman) di wilayah Soraya. Itu sebuah wilayah di dekat Arafah. Dan itu lahannya sudah disiapkan sangat luas," tutur Subhan.
"Kalau di Jeddah, nama tempatnya Soraya juga, sudah beberapa jemaah dimakamkan di sana setiap tahunnya," sambungnya.
Subhan memastikan, Pemerintah Arab Saudi sudah sangat siap dalam mengurus jemaah haji yang wafat di Tanah Suci. Para jemaah yang wafat ini akan ditangani oleh instansi-instansi yang telah ditunjuk pemerintah Saudi.
"Kalau di Jeddah itu melalui Maktab Wukala, kalau di Madinah itu melalui Syarikah Adila, kemudian di Makkah melalui Syarikah Masyari. Jadi prosedurnya, SOP-nya memang sudah disiapkan. Insyaallah akan tertangani dengan baik, secara administrasi sangat tertib," ujar Subhan.
Keluarga Jemaah Haji Diminta Tak Khawatir soal Makam
Dia menjelaskan, ahli waris atau keluarga masih bisa menziarahi jemaah yang wafat dan dimakamkan di Tanah Suci. Mereka tak perlu khawatir kesulitan mencari, meski makam di Arab Saudi umumnya hanya berupa gundukan tanah dan batu, tanpa ditulis identitas si mayit.
"Bagi ahli waris atau warga yang suatu saat akan berziarah ke Tanah Suci dan ingin melihat atau berziarah ke makam tersebut, datanya lengkap, meskipun di makam itu tidak ditulis seperti kita (di Indonesia) ada nisan dan sebagainya," ujarnya.
Makam-makam tersebut tetap diberi nomor. "Nomor itu yang terdata lengkap di komputer di kantor adminstrasi pemakaman itu, jelas si A si B-nya. Yang penting (ahli waris) bawa dokumen saja, dokumen apa saja yang menunjukkan orang tersebut dimakamkan di situ, entah itu apspor atau nomor kalau dia punya nomor, di sana akan dicari, dicocokkan," ucap Subhan menjelaskan.
Advertisement